KOMPAS.com – Semburan lumpur panas di Desa Roburan Dolok, Mandailing Natal, Sumatera Utara, terus meluas dan menghancurkan lahan pertanian serta mencemari sumber air bersih warga.
Dikutip dari KompasTV, Kepala Desa Roburan Dolok, Solihiddin Lubis, mengatakan, kini terdapat 21 titik semburan lumpur bercampur air panas.
Baca juga: Semburan Lumpur Panas Muncul di Mandailing Natal, Meluas Setiap Hari
Puluhan titik semburan tersebut tersebar dan mayoritas berada di areal perkebunan warga dengan diameter berbeda.
Salah satu warga Desa Roburan Dolok, Khoiruddin, mengatakan, kondisi ini membuat warga tidak bisa lagi mengelola kebun dan sawah mereka.
Baca juga: Warga Mandailing Natal Resah, Semburan Lumpur Panas Meluas di Desa Roburan Dolok
Tanaman mati, aliran air bersih tercemar, dan kualitas udara di sekitar lokasi pun memburuk.
“Dulu memang ada sikit, tapi kecil. Tapi akhir-akhir ini makin melebar,” ujar Khoiruddin, salah satu warga Desa Roburan Dolok, Minggu (27/4/2025), dikutip dari KompasTV.
Khoiruddin mengatakan bahwa kebun karet milik warga mati akibat terpapar lumpur panas.
Selain itu, sawah-sawah warga juga tak bisa lagi digarap. Yang paling parah, lumpur mencemari sumber air yang mengaliri empat desa di sekitarnya.
Sementara, Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution, mengatakan, semburan tidak mengandung racun maupun zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Meski demikian, Bupati mengimbau agar warga tetap berhati-hati saat beraktivitas.
Pihaknya akan menyurati Kementerian ESDM agar segera meninjau lokasi ini.
"Saya berkirim surat dan saya sudah dapat bahwa mereka sudah berkomunikasi sebelum saya bersurat dan mereka tim turun antara hari Selasa atau Rabu untuk meneliti apakah ini masih layak untuk dimukim oleh masyarakat atau seperti apa," ujar Saipullah.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini