Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geramnya Pramono Tanjung Priok Macet Horor, Ancam Tegur Keras Pelindo

Kompas.com - 20/04/2025, 06:53 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Macet parah yang terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, sepanjang Kamis (17/4/2025) memicu reaksi keras dari Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

Pramono menyampaikan kekecewaannya terhadap manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Pasalnya, macet sepanjang hari itu disebabkan aktivitas bongkar muatan di pelabuhan. 

Menurut laporan Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo yang diterima Pramono, Pelindo memaksakan New Priok Container Terminal (NPCT) 1 melayani bongkar muat hingga 7.000 kontainer per hari, jauh melebihi kapasitas idealnya yang hanya 2.500 kontainer.

“Kemarin itu dipaksakan untuk menjadi 4.000 truk per hari, sehingga mengalami jammed. Dan akhirnya saya juga baru tahu tadi pagi dari Kepala Dinas Perhubungan, bukan lagi 4.000, tapi menjadi 7.000 truk per hari,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

Beri teguran

Mantan Sekretaris Kabinet itu pun menilai Pelindo tidak profesional dalam mengelola aktivitas bongkar muatan di NPCT 1.

“Ini menunjukkan ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok,” ujarnya. 

Baca juga: Rawan Macet, Wilayah Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Harus Ditata Ulang

Untuk itu, Pramono memerintahkan Pelindo segera melakukan evaluasi dan perbaikan sistem manajemen lalu lintas di sekitar pelabuhan untuk mencegah terulangnya kemacetan serupa pada masa mendatang.

Atas kejadian ini, Pramono juga menyampaikan permintaan maaf kepada warga Jakarta dan memerintahkan teguran keras kepada Pelindo.

Ia juga tak segan menyurati langsung manajemen Pelindo sebagai bentuk peringatan resmi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.

“Untuk itu saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan untuk memberikan teguran sekeras-kerasnya,” kata Pramono.

“Bahkan tadi saya sudah sampaikan kepada Kepala Dinas Perhubungan, kalau diperlukan, saya akan berkirim surat kepada Pelindo untuk memberikan peringatan sekeras-kerasnya,” tambah dia.

Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara,

Macet horor

Adapun macet di Tanjung Priok terjadi pada Kamis pagi hingga malam hari. Bahkan, sehari setelahnya atau Jumat (18/4/2025) pagi, kemacetan masih terjadi.

Pantauan Kompas.com pada Kamis pagi, antrean kendaraan sudah terlihat dari kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, kendaraan mengular hingga sekitar delapan kilometer.

Kemacetan terus berlanjut hingga di depan NPCT 1. Kendaraan besar, minibus, Jaklingko, Transjakarta, hingga sepeda motor terjebak dalam antrean panjang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Megapolitan
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Megapolitan
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Megapolitan
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap 'Ngebul' ke Muka Saya
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Megapolitan
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Megapolitan
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Megapolitan
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
Megapolitan
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Megapolitan
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Megapolitan
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau