Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Singgung 30 Tahun Tukar Guling Aset Pelindo dengan Pemprov DKI

Kompas.com - 16/05/2025, 16:14 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung menyinggung permasalahan lama terkait tukar guling aset antara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Pemerintah Provinsi Jakarta yang belum terselesaikan selama 30 tahun.

Hal ini disampaikan Pramono saat berkunjung ke kantor Pelindo di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/5/2025).

“Pak Dirut, PR 30 tahun kita yang belum selesai, yaitu tukar guling antara Pelindo dengan Pemda DKI. Saya akan segera selesaikan, mudah-mudahan apa yang menjadi komitmen DKI segera bisa dilakukan, dan demikian juga dengan komitmen dari Pelindo,” ujar Pramono, Jumat.

Baca juga: Pramono: Manggarai Bershalawat Bukan untuk Mengajak Pelaku Tawuran Bershalawat

Meski tidak memerinci secara spesifik permasalahan yang dimaksud, Pramono menegaskan akan segera menugaskan pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Untuk itu nanti kami akan tugaskan untuk segera diselesaikan,” ucap Pramono.

Dalam kunjungannya itu, Pramono juga meminta macet horor di Pelabuhan Tanjung Priok yang terjadi pada 17-18 April 2025 tidak terulang.

“Intinya saya meminta kerja sama dengan Pelindo, jangan sampai kemacetan yang horor itu terulang kembali, sehingga kita tangani secara bersama-sama,” ungkap Pramono.

Menanggapi pernyataan Pramono, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan sistem pengendalian lalu lintas berbasis perencanaan untuk mengantisipasi kemacetan.

“Memang ada salah satu terminal di Tanjung Priok yang sedikit ceroboh dalam melakukan perencanaan operasi. Namun, saat ini kami sudah melakukan pembelajaran. Traffic control berbasis planning akan dilakukan seminggu ke depan dan setiap terminal wajib melaporkan radar kegiatan,” jelas Arif.

Arif juga menjelaskan bahwa Pelindo akan mengembangkan terminal booking system untuk mengatur kedatangan truk agar tidak terjadi penumpukan pada jam-jam tertentu.

Baca juga: Datangi Kantor Pelindo, Pramono Minta Macet di Tanjung Priok Tak Terulang

Selain itu, Arif meminta dukungan dari Pemprov Jakarta terkait integrasi jalan Tol Cibitung-Cilincing dan jalan Tol Cikampek untuk mengurangi tekanan lalu lintas di jalan arteri Priok.

Menurut Arif, sekitar 60 persen kargo yang masuk ke Tanjung Priok berasal dari wilayah timur, sehingga integrasi tol ini sangat krusial.

Dengan integrasi tersebut, kendaraan berat bisa langsung masuk ke jalur tol tanpa harus melewati jalan arteri yang selama ini menjadi sumber utama kemacetan.

“Jadi jalan tol ini menjadi sangat-sangat penting, dan tentunya kalau integrasi tersebut tarifnya akan lebih efisien, dan akan menjadikan di sekitar Tanjung Priok akan lebih bagus,” kata Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Megapolitan
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Megapolitan
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Megapolitan
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap 'Ngebul' ke Muka Saya
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Megapolitan
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Megapolitan
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Megapolitan
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
Megapolitan
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Megapolitan
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Megapolitan
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau