Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Nelayan di Cilincing yang Bertaruh Nyawa dengan Kompresor demi Kerang

Kompas.com - 28/05/2025, 08:34 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan Cilincing, Jakarta Utara, bertaruh nyawa karena menggunakan kompresor saat menyelam mencari kerang di laut.

Kompresor adalah suatu alat yang digunakan untuk memampatkan dan meningkatkan tekanan udara atau gas.

Alat tersebut biasanya digunakan untuk menambah tekanan udara ban kendaraan.

Baca juga: Dilarang Pemerintah, Nelayan Cilincing Pakai Kompresor untuk Cari Kerang

Namun, sudah puluhan tahun lamanya, nelayan Cilincing mengandalkan kompresor untuk membantu mereka bernapas lebih lama di dalam air saat mencari kerang.

"Udah dari zaman dulu. Keluarga saya udah dari kakek saya pakai kompresor. Kompresornya cuma pakai selang sama mesin bekas sparepart mobil kaya rem mobil besar, nah itu buat jadi bahan kompresor," ucap salah satu nelayan bernama Mulyadi (40) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Selasa (27/5/2025).

Padahal, penggunaan mesin kompresor itu sudah dilarang oleh pemerintah.

Nelayan di Cilincing banyak hirup oli karena pakai kompresor saat mencari kerang.KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Nelayan di Cilincing banyak hirup oli karena pakai kompresor saat mencari kerang.

Larangan tersebut tertuang dalam Pasal 9 Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Sebab, penggunaan kompresor sendiri dinilai berbahaya untuk ekosistem laut dan nelayan.

Banyak nelayan tewas

Penggunaan mesin kompresor perlahan membuat banyak nelayan di Cilincing meregang nyawa.

"Kalau di sini, ada yang meninggal karena kompresor banyak sih," kata Mulyadi.

Penggunaan alat kompresor yang kurang tepat bisa mendatangkan bahaya bagi para nelayan.

"Kaya tetangga ada yang pernah keracunan dari angin gas, ada yang salah masukin ke gas jadi harusnya oksigen yang kita hirup malah gas, terus telat penyambungan ke mesinnya," jelas Mulyadi.

Baca juga: Banyak Nelayan Cilincing Hirup Oli Saat Pakai Kompresor

Bahkan, ayah Mulyadi juga menjadi salah satu korban yang tewas karena puluhan tahun menghirup udara dari mesin kompresor ketika ia menyelam di laut untuk mencari kerang.

Mesin kompresor sendiri biasanya disambung pakai selang sepanjang 30 meter. Lalu, selang ini disambung dengan alat hirup yang terbuat dari paralon.

Bahayanya lagi alat hirup tersebut harus dipakaikan sedikit oli sebelum digunakan.

Akibatnya banyak nelayan yang tanpa sadar menghirup dan menelan oli sampai akhirnya berdampak buruk bagi kesehatannya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Megapolitan
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Megapolitan
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Megapolitan
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap 'Ngebul' ke Muka Saya
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Megapolitan
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Megapolitan
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Megapolitan
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
Megapolitan
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Megapolitan
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Megapolitan
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau