JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan Cilincing, Jakarta Utara, bertaruh nyawa karena menggunakan kompresor saat menyelam mencari kerang di laut.
Kompresor adalah suatu alat yang digunakan untuk memampatkan dan meningkatkan tekanan udara atau gas.
Alat tersebut biasanya digunakan untuk menambah tekanan udara ban kendaraan.
Baca juga: Dilarang Pemerintah, Nelayan Cilincing Pakai Kompresor untuk Cari Kerang
Namun, sudah puluhan tahun lamanya, nelayan Cilincing mengandalkan kompresor untuk membantu mereka bernapas lebih lama di dalam air saat mencari kerang.
"Udah dari zaman dulu. Keluarga saya udah dari kakek saya pakai kompresor. Kompresornya cuma pakai selang sama mesin bekas sparepart mobil kaya rem mobil besar, nah itu buat jadi bahan kompresor," ucap salah satu nelayan bernama Mulyadi (40) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Selasa (27/5/2025).
Padahal, penggunaan mesin kompresor itu sudah dilarang oleh pemerintah.
Larangan tersebut tertuang dalam Pasal 9 Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Sebab, penggunaan kompresor sendiri dinilai berbahaya untuk ekosistem laut dan nelayan.
Penggunaan mesin kompresor perlahan membuat banyak nelayan di Cilincing meregang nyawa.
"Kalau di sini, ada yang meninggal karena kompresor banyak sih," kata Mulyadi.
Penggunaan alat kompresor yang kurang tepat bisa mendatangkan bahaya bagi para nelayan.
"Kaya tetangga ada yang pernah keracunan dari angin gas, ada yang salah masukin ke gas jadi harusnya oksigen yang kita hirup malah gas, terus telat penyambungan ke mesinnya," jelas Mulyadi.
Baca juga: Banyak Nelayan Cilincing Hirup Oli Saat Pakai Kompresor
Bahkan, ayah Mulyadi juga menjadi salah satu korban yang tewas karena puluhan tahun menghirup udara dari mesin kompresor ketika ia menyelam di laut untuk mencari kerang.
Mesin kompresor sendiri biasanya disambung pakai selang sepanjang 30 meter. Lalu, selang ini disambung dengan alat hirup yang terbuat dari paralon.
Bahayanya lagi alat hirup tersebut harus dipakaikan sedikit oli sebelum digunakan.
Akibatnya banyak nelayan yang tanpa sadar menghirup dan menelan oli sampai akhirnya berdampak buruk bagi kesehatannya.