Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Diskon Listrik Ketimbang BSU, Warga: Biasanya Enggak Tepat Sasaran

Kompas.com - 04/06/2025, 09:40 WIB
Febryan Kevin Candra Kurniawan,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengaku lebih memilih diskon tarif listrik 50 persen untuk bulan Juni dan Juli 2025 dibandingkan bantuan subsidi upah (BSU).

Warga Jakarta Selatan, Tasya (29) mengatakan penyaluran BSU terkadang tidak tepat sasaran. Pasalnya masyarakat yang tidak memiliki penghasilan tetap juga tak menerima BSU.

"Biasanya juga suka enggak tepat sasaran," kata Tasya saat ditemui, Selasa (3/6/2025).

Baca juga: Diskon Listrik Bulan Depan Ternyata Prank

Tasya mengatakan tidak mendapatkan BSU karena gajinya Rp 5,5 juta atau UMR Jakarta. Sedangkan penerima BSU syaratnya gaji di bawah Rp 3,5 juta.

"Saya lebih memilih diskon listrik. Karena kan saya dengar infonya subsidi upah cuma dikasih untuk yang gajinya di bawah Rp 3.500.000. Saya sudah pasti nggak akan dapat," kata Tasya.

Menurut dia, jika diskon listrik tidak dibatalkan, maka uanganya bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain. 

"Saya biasa bayar listrik Rp 900.000, jadi Rp 450.000 kan lumayan banget, uangnya bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain," ungkap Tasya.

Baca juga: Diskon Tarif Listrik Dibatalkan, Warga Bandung Kecewa: Lebih Bermanfaat Dibanding BSU

Senada dengan Tasya, Kurniawan (30) warga Jakarta Selatan, mengaku lebih memilih adanya diskon listrik dibandingkan BSU. Pasalnya dia harusnya membayar listrik Rp 900.000 per bulan.

Selain itu, bantuan tunai yang disalurkan pemerintah kerap kali juga tidak tepat sasaran.

"Tapi infonya kan BPJS tenaga kerja sudah cleansing datanya. Jadi semoga tepat sasaran enggak seperti sebelumnya," ucap Kurniawan.

Dia mengatakan bahwa BSU saat pandemi COVID-19 yang menerima bantuan gaji di atas Rp 5 juta. 

"Waktu dulu yang terdaftar di BPJS rata-rata dapat, bahkan yang gajinya di atas Rp 5 juta," tutur Kurniawan.

Baca juga: Diskon Listrik Batal, Warga: Pemerintah Hanya Wacana Doang

Sebelumnya, pemerintah menyampaikan bahwa diskon tarif listrik sebesar 50 persen akan menjadi bagian dari enam stimulus ekonomi yang akan diluncurkan pada 5 Juni 2025.

Namun, dalam pengumuman resmi, stimulus tersebut tidak mencakup diskon tarif listrik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, proses penganggaran diskon tarif listrik lebih lambat dibandingkan program lainnya.

Sebagai gantinya, pemerintah memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 600.000 untuk dua bulan kepada 17,3 juta pekerja berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Megapolitan
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Megapolitan
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Megapolitan
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap 'Ngebul' ke Muka Saya
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Megapolitan
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Megapolitan
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Megapolitan
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
Megapolitan
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Megapolitan
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Megapolitan
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau