Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China

Kompas.com - 05/06/2025, 17:25 WIB
Hafizh Wahyu Darmawan,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang laga Timnas Indonesia melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis (5/6/2025) sore, sejumlah pedagang kaki lima mulai menjajakan dagangan mereka di sepanjang FX Sudirman.

Dani (40), salah satu pedagang, tampak membuka lapak sederhana di depan Pintu 5 Stadion GBK. Ia datang jauh-jauh dari Bandung untuk menjual aneka merchandise Timnas Indonesia.

“Kami jualan dari Bandung, berangkat ke sini sengaja jualan jersey dan merchandise Timnas,” ujar Dani saat ditemui Kompas.com.

Baca juga: Jersey Timnas di Indomaret Fresh Terus Dipasok Menjelang Laga Indonesia vs China

Lapaknya menawarkan berbagai atribut dukungan untuk Timnas, seperti syal, jersey, dan ikat kepala.

Barang-barang tersebut ia tata rapi di atas kain terpal yang diletakkan di pinggir trotoar, tepat di jalur lalu lintas pejalan kaki yang mengarah ke Pintu 5 GBK.

“Jualannya itu saja, syal, jersey, paling itu saja kalau jualan,” ujarnya sambil melayani pembeli yang tengah memilih-milih syal bergambar Garuda.

Meski suasana sekitar mulai ramai dengan gelombang suporter yang datang, Dani mengaku penjualannya belum terlalu tinggi sore itu.

Menurut dia, sebagian besar pembeli hanya mampir sebentar atau bertanya-tanya mengenai harga.

Dani memperkirakan lapaknya masih sepi karena laga Timnas baru akan digelar malam hari. Ia yakin, para pembeli akan membanjiri lapaknya menjelang waktu kick-off.

Baca juga: Pintu 5 GBK Dipadati Suporter Menjelang Laga Timnas Indonesia vs China

“Jersey masih belum banyak yang beli karena pertandingan baru malam. Mungkin nanti kalau sudah mendekati kick-off baru pada datang,” katanya.

Untuk sementara, dagangan yang paling banyak diburu adalah aksesori ringan. Dani menyebutkan bahwa ikat kepala bertuliskan “INDONESIA” dijual dengan harga Rp 10.000 per buah. Aksesori ini menjadi yang paling terjangkau sekaligus paling diminati oleh para suporter.

“Belum begitu banyak hari ini, paling ikat kepala yang laris,” ujarnya.

Sementara syal dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000, tergantung pada jenis dan kualitasnya.

Syal dengan motif sederhana biasanya lebih tipis, sedangkan versi printing terlihat lebih tebal, berwarna mencolok, dan menampilkan gambar Garuda serta tulisan “Garuda di Dadaku”.

Baca juga: Jelang Laga Indonesia Vs China, Jersey Timnas di Indomaret Fresh Laris Manis

Jersey Timnas Indonesia dijual dengan harga mulai dari Rp 150.000, tergantung pada kualitas bahan dan desain. Beberapa di antaranya menyerupai jersey resmi, meski tanpa label merek yang terdaftar.

Senada dengan Dani, Indra (34), pedagang yang datang dari Cikarang, juga mengatakan banyak pembeli yang lebih tertarik membeli aksesori ringan seperti ikat kepala dibandingkan jersey atau syal.

“Orang-orang lebih beli yang murah dulu, paling ikat kepala. Tadi siang sudah habis setengah dus,” kata Indra.

Menurut dia, sebagian besar suporter memilih menunggu hingga waktu pertandingan semakin dekat sebelum membeli jersey yang harganya lebih murah.

“Kalau jersey sih masih sedikit yang beli sampai sekarang. Mereka kayaknya nunggu lihat dulu bagiamana nanti, baru beli kalau sudah semakin dekat dengan kick-off,” ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Megapolitan
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Megapolitan
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Megapolitan
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap 'Ngebul' ke Muka Saya
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Megapolitan
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Megapolitan
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Megapolitan
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
Megapolitan
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Megapolitan
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Megapolitan
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau