JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kejayaan sepeda mewah yang pernah meroket di awal pandemi Covid-19 kini memudar.
Di pusat perbelanjaan Senayan Trade Center (STC), Jakarta Pusat, yang dijuluki “surganya” sepeda lipat premium, lorong-lorongnya yang dulu padat test ride kini lengang.
Hanya satu toko, One Bike Shop, yang masih bertahan dari enam hingga tujuh gerai yang pernah beroperasi di lantai LG pusat belanja tersebut.
Fenomena ini mencerminkan pergeseran tren olahraga masyarakat urban. Jika di awal pandemi merek-merek seperti Brompton, Colnago, dan Pinarello menjadi incaran hingga stok cepat habis,kini penjualan tinggal sekitar 30 persen dari puncaknya.
Baca juga: Penjualan Sepeda di STC Senayan Anjlok, dari Puluhan Unit Sehari Jadi 10 per Minggu
Olivia (26), pegawai One Bike Shop yang enggan disebut nama asli, menuturkan bahwa penurunan mulai terasa sejak pembatasan sosial berakhir.
“Kalau dulu sehari bisa laku puluhan unit. Sekarang paling 10 unit per minggu,” kata Olivia, Sabtu (9/8/2025).
Menurutnya, beberapa faktor menjadi penyebab, di antaranya kondisi lalu lintas Jakarta yang semakin padat, waktu luang warga yang berkurang, dan pergeseran minat ke olahraga lain seperti padel yang kini ramai dimainkan.
Menyesuaikan tren, toko tersebut kini turut menjual raket padel dengan harga mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Baca juga: Tren Olahraga Urban Jadi Ladang Cuan: Dari Tenis, Padel, hingga Joki Lari Strava
Meski tren padel sedang naik, komunitas sepeda meyakini olahraga gowes tetap memiliki basis kuat.
Baron Martanegara (52), anggota Brompton Owner Group Indonesia (BOGI), menegaskan bahwa padel tidak terlalu memengaruhi minat bersepeda di lingkungannya.
“Kami yang suka bersepeda akan terus bersepeda karena ini olahraga yang minim cedera dibanding futsal, badminton, tenis, padel, atau lari,” ujar Baron.
Baca juga: Intip Harga Sewa Pelatih dan Lapangan Tenis di Jakarta Selatan
Ia menilai olahraga berbasis fear of missing out (FOMO) biasanya hanya ramai sesaat.
Pendapat senada datang dari Djamal Hars (48), anggota BOGI lainnya, yang mengatakan bahwa acara gowes masih rutin digelar.
Namun, perilaku belanja pesepeda kini lebih selektif, sering menunggu diskon besar sebelum membeli unit baru.
Baca juga: Segini Harga Patungan per Orang Sewa Lapangan Padel di Jakarta
One Bike Shop kini mengandalkan penjualan aksesori dan layanan servis.