DEPOK, KOMPAS.com - Truk dan mobil disebut kerap tersangkut kabel semrawut di Jalan Kartini, Kota Depok.
Juru parkir liar bernama Herdi (bukan nama sebenarnya) mengaku beberapa kali menyaksikan kabel fiber optik menyangkut di bagian atas mobil dan truk.
Saat itu, kondisi kabel semrawut menjuntai lebih parah sebab berdekatan dengan kepala pejalan kaki.
“Pas itu pernah beberapa kali mobil kena sangkut kabel, yang kena omel kadang saya tuh kalau mobil dari parkiran karena saya yang bantu keluarin (mobil) kan,” ucap Herdi saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu (23/8/2025).
Baca juga: Bikin Macet, Warga Depok Minta Proyek Galian di Jalan Kartini Segera Diselesaikan
Herdi juga mengatakan kerap kali menegur petugas jika sedang mengecek tiang untuk merapikan kabel tersebut.
Meski tidak pernah ada insiden parah, Herdi menyebut upaya penataan kabel udara memang diperlukan, terlebih di ruas jalan yang selalu ramai kendaraan.
Oleh karena itu, ia menyetujui relokasi kabel udara ke bawah tanah agar meminimalisir risiko kecelakaan.
“Tiap ada petugas ke sini jadi saya coba minta kabelnya coba dinaikkin lagi, ini jadi udah dalam kondisi mendingan,” ujar Herdi.
“Setuju sih sama proyeknya, tapi semoga cepet beresnya. Kan katanya ini digalinya satu per satu ya, semoga enggak lamban aja pengerjaannya,” lanjut dia.
Baca juga: Lalu Lintas di Jalan Kartini Depok Tersendat Imbas Proyek Galian Kabel
Senada dengan Herdi, pengendara motor bernama Adinda (25) juga menyetujui proyek galian tanah dan berharap Pemkot bisa menyelesaikannya secepatnya.
“Semoga galiannya cepat diberesin aja. Kalau sudah beres juga dirapihin yang benar biar jalanan enggak licin khususnya karena kena tanah galian,” terang Adinda.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, fiber optik yang semrawut ini terlihat di sepanjang Jalan Kartini, terutama di seberang Halte Stasiun Depok Lama.
Tumpukan kabel tampak diikat agar tidak menjuntai, namun tetap terlihat merusak pemandangan lantaran semrawut di setiap simpul atau tiang listrik.
Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, menjelaskan relokasi kabel udara merupakan bagian dari penataan ulang jaringan utilitas agar lebih rapi, aman, dan tidak mengganggu aktivitas lalu lintas.
“Selain meminimalkan potensi gangguan akibat kabel melintang di udara, langkah ini juga bertujuan memperindah wajah kota,” ujar Citra, dikutip dari situs resmi Pemkot Depok.
Baca juga: Dua Jalan di Depok Akan Bebas Kabel Udara pada Akhir 2025
Proyek dikerjakan dengan sistem galian sedalam 1,5 meter, dilakukan bertahap setiap 200 meter, lalu ditutup kembali sebelum berlanjut ke titik berikutnya.
“Kami targetkan dua bulan untuk galian, setelah itu dilanjutkan pemasangan kabel bawah tanah,” jelas Adi, Manager Marketing Director PT Pragata Makmur Persada.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini