Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Macet, Warga Depok Minta Proyek Galian di Jalan Kartini Segera Diselesaikan

Kompas.com - 23/08/2025, 22:15 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah pengendara mengeluhkan macet di Jalan Kartini, Kota Depok, Sabtu (23/8/2025) akibat proyek galian relokasi kabel udara ke bawah tanah.

Salah satunya pemotor bernama Adinda (25) meminta proyek galian tersebut cepat diselesaikan agar tidak menyebabkan kemacetan.

"Semoga galiannya cepat diberesin aja. Kalau sudah beres juga dirapihin yang benar biar jalanan enggak licin khususnya karena kena tanah galian,” ujar Adinda kepada Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Lalu Lintas di Jalan Kartini Depok Tersendat Imbas Proyek Galian Kabel

Adinda mengaku selalu terjebak macet di Jalan Kartini meski sedang melintas di luar jam sibuk.

“Galiannya kayaknya baru tapi ya macet jadi enggak kenal waktu sih, ini lagi weekend dan bukan jam sibuk tapi padat,” kata Adinda.

Proyek galian kabel bawah tanah di Jalan Kartini, Depok, Sabtu (23/8/2025).KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Proyek galian kabel bawah tanah di Jalan Kartini, Depok, Sabtu (23/8/2025).

Di akhir pekan, Adinda memerlukan 10 menit untuk keluar dari macet sepanjang kurang lebih satu kilometer ini.

Namun, saat mengetahui tujuan proyek galian, Adinda juga turut menyambut dan setuju dengan langkah Pemkot.

Sementara itu, seorang juru parkir bernama Herdi (bukan nama sebenarnya) juga meminta proyek diselesaikan secepatnya.

Pasalnya kondisi jalan macet dan volume kendaraan meningkat di jam berangkat dan pulang kerja.

“Setuju sih sama proyeknya, tapi semoga cepet beresnya. Kan katanya ini digalinya satu per satu ya, semoga enggak lamban aja pengerjaannya,” tutur Herdi.

Baca juga: TB Simatupang Macet, Pramono Minta Bedeng Galian yang Sudah Selesai Dibongkar

Sehari-hari, kata Herdi, kondisi macet bisa membuat kendaraan sulit bergerak dan menghambat waktu tempuh perjalanan.

“Ini kan proyek sudah sekitar seminggu, wah itu kalau sore macetnya makin luar biasa. Kendaraan dari ruko susah keluar,” ujar Herdi.

“Mobil dan motor bisa enggak gerak itu kemarin, namanya juga galian sampai makan jalan kan,” sambungnya.

Pemkot Depok Relokasi Kabel Udara

Sebelumnya, Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, menjelaskan relokasi kabel udara merupakan bagian dari penataan ulang jaringan utilitas agar lebih rapi, aman, dan tidak mengganggu aktivitas lalu lintas. 

“Selain meminimalkan potensi gangguan akibat kabel melintang di udara, langkah ini juga bertujuan memperindah wajah kota,” ujar Citra, dikutip dari situs resmi Pemkot Depok. 

Baca juga: Penyebab Macet di Jakarta Hari Ini: Ada Proyek dan Galian di 216 Jalan

Proyek dikerjakan dengan sistem galian sedalam 1,5 meter, dilakukan bertahap setiap 200 meter, lalu ditutup kembali sebelum berlanjut ke titik berikutnya. 

“Kami targetkan dua bulan untuk galian, setelah itu dilanjutkan pemasangan kabel bawah tanah,” jelas Adi, Manager Marketing Director PT Pragata Makmur Persada.

 

 

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Megapolitan
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Megapolitan
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Megapolitan
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Megapolitan
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Megapolitan
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Megapolitan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Megapolitan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Megapolitan
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau