JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta kontraktor proyek galian di TB Simatupang, Jakarta Selatan segera membongkar bedeng yang sudah tidak digunakan.
Alasannya, agar tidak mengganggu arus lalu lintas dan menambah kemacetan di jalan.
“Yang sudah tidak dikerjakan, saya minta untuk dibuka,” ujar Pramono Anung di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (23/8/2025).
Baca juga: Diminta Pramono Perkecil Bedeng Proyek di TB Simatupang, Pekerja: Sudah Sesuai Ketentuan
Tidak hanya itu, ia juga meminta pihak kontraktor untuk mengecilkan ukuran bedeng di sekitar lokasi pekerjaan.
"Jadi sekarang ini memang ada proyek strategis nasional seperti yang di TB Simatupang, kemarin saya sudah meminta secara resmi untuk bedeng-bedengnya dikecilkan," kata dia.
Selain itu, ia menegaskan tidak boleh ada "Pak Ogah", yang mengatur lalu lintas di sekitar TB Simatupang.
Menurutnya, hanya aparat resmi yang berwenang untuk mengatur lalu lintas di kawasan tersebut.
“Saya juga tidak mau di tempat itu ada Pak Ogah yang mengatur. Yang harus mengatur adalah polisi, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan yang ada di Jakarta,” ucap dia.
Baca juga: Pramono Minta Bedeng Proyek di TB Simatupang Diperkecil karena Bikin Macet
Sebelumnya, Pramono Anung mengakui kemacetan di Jalan TB Simatupang sangat parah.
“Padahal kalau kita lihat di daerah-daerah lain sekarang mengalami penurunan kemacetan, tapi memang (macet) di TB Simatupang parah sekali,” kata Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Mantan Sekretaris Kabinet ini mengaku sudah menjajal langsung bagaimana horornya macet di TB Simatupang.
"Saya hari Sabtu kemarin sengaja tidak dikawal, hanya bersama sopir ingin cek sendiri, dan memang parah banget,” ujar Pramono.
Baca juga: Pramono Setuju Trotoar di TB Simatupang Dipangkas untuk Atasi Macet
Maka dari itu, Pramono menyatakan akan mengirim surat resmi kepada pemerintah pusat terkait kemacetan parah di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Menurut Pramono, penyebab utama kemacetan di Jalan TB Simatupang adalah adanya galian Proyek Strategis Nasional (PSN) milik pemerintah pusat yang masih berjalan.
“Saya akan secara khusus menulis surat kepada pemerintah pusat yang mengkoordinasikan PSN tersebut untuk membantu Jakarta supaya bisa mengurangi kemacetan di TB Simatupang,” ucap Pramono.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini