Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jalan di Depok Akan Bebas Kabel Udara pada Akhir 2025

Kompas.com - 21/08/2025, 13:48 WIB
Mohamad Bintang Pamungkas

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mulai melaksanakan program relokasi kabel udara ke bawah tanah di Jalan Kartini dan Jalan Pemuda, Kecamatan Pancoran Mas (Panmas).

Proyek ini berlangsung sejak Agustus hingga Desember 2025 dengan target kedua ruas jalan bebas kabel udara pada akhir tahun.

Program ini diawali dengan groundbreaking oleh Wali Kota Depok, Supian Suri, di Jalan Pemuda pada Jumat (15/8/2025).

Pelaksanaan proyek melibatkan PT Pragata Makmur Persada bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel).

Baca juga: Pasar Citayam Diresmikan, Jadi Ikon Ekonomi Baru Depok-Bogor dengan 730 Kios

Penataan Ulang Jaringan Utilitas

Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, menjelaskan relokasi kabel udara merupakan bagian dari penataan ulang jaringan utilitas agar lebih rapi, aman, dan tidak mengganggu aktivitas lalu lintas.

“Selain meminimalkan potensi gangguan akibat kabel melintang di udara, langkah ini juga bertujuan memperindah wajah kota,” ujar Citra, dikutip dari situs resmi Pemkot Depok.

Proyek dikerjakan dengan sistem galian sedalam 1,5 meter, dilakukan bertahap setiap 200 meter, lalu ditutup kembali sebelum berlanjut ke titik berikutnya.

“Kami targetkan dua bulan untuk galian, setelah itu dilanjutkan pemasangan kabel bawah tanah,” jelas Adi, Manager Marketing Director PT Pragata Makmur Persada.

Baca juga: Akhir Aksi 2 Mata Elang di Depok: Tarik Paksa Motor Ojol, Berujung Jerat Hukum

Libatkan Operator Telekomunikasi

Sebanyak 36 personel dikerahkan, terbagi dalam tiga tim, yakni sipil, instalasi, dan perapihan.

Untuk kelancaran proyek, pihak pelaksana telah berkoordinasi dengan Dishub dan Kepolisian terkait pengaturan lalu lintas selama pengerjaan.

Koordinator Apjatel Wilayah Depok, Mauliana, menambahkan ada 25 operator jaringan telekomunikasi yang akan melakukan migrasi kabel ke bawah tanah.

“Di antaranya Telkom, Moratelindo, Jala Lintas Media, FiberStar, dan beberapa operator lainnya. Migrasi dilakukan dengan metode subduct/High Density Polyethylene (HDPE) sesuai jadwal,” katanya.

Baca juga: Menguak Modus Mata Elang di Depok: Intai Korban Lewat Aplikasi, Beli Data, hingga Simpan Kendaraan di Gudang

Relokasi ini menggunakan metode boring katrek dengan penempatan pipa subduct/HDPE.

Menurut Apjatel, metode tersebut memiliki keunggulan, seperti perawatan lebih mudah saat ada perbaikan, biaya lebih terjangkau, dan sesuai standar teknis nasional yang digunakan seluruh operator.

Pemkot Depok optimistis proyek relokasi ini dapat selesai tepat waktu sehingga wajah perkotaan lebih tertata, lalu lintas lebih aman, dan infrastruktur telekomunikasi lebih andal.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KontraS: Lima Orang Masih Hilang Usai Aksi 25–31 Agustus 2025
KontraS: Lima Orang Masih Hilang Usai Aksi 25–31 Agustus 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Megapolitan
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Megapolitan
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Megapolitan
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Megapolitan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau