DEPOK, KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mulai melaksanakan program relokasi kabel udara ke bawah tanah di Jalan Kartini dan Jalan Pemuda, Kecamatan Pancoran Mas (Panmas).
Proyek ini berlangsung sejak Agustus hingga Desember 2025 dengan target kedua ruas jalan bebas kabel udara pada akhir tahun.
Program ini diawali dengan groundbreaking oleh Wali Kota Depok, Supian Suri, di Jalan Pemuda pada Jumat (15/8/2025).
Pelaksanaan proyek melibatkan PT Pragata Makmur Persada bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel).
Baca juga: Pasar Citayam Diresmikan, Jadi Ikon Ekonomi Baru Depok-Bogor dengan 730 Kios
Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, menjelaskan relokasi kabel udara merupakan bagian dari penataan ulang jaringan utilitas agar lebih rapi, aman, dan tidak mengganggu aktivitas lalu lintas.
“Selain meminimalkan potensi gangguan akibat kabel melintang di udara, langkah ini juga bertujuan memperindah wajah kota,” ujar Citra, dikutip dari situs resmi Pemkot Depok.
Proyek dikerjakan dengan sistem galian sedalam 1,5 meter, dilakukan bertahap setiap 200 meter, lalu ditutup kembali sebelum berlanjut ke titik berikutnya.
“Kami targetkan dua bulan untuk galian, setelah itu dilanjutkan pemasangan kabel bawah tanah,” jelas Adi, Manager Marketing Director PT Pragata Makmur Persada.
Baca juga: Akhir Aksi 2 Mata Elang di Depok: Tarik Paksa Motor Ojol, Berujung Jerat Hukum
Sebanyak 36 personel dikerahkan, terbagi dalam tiga tim, yakni sipil, instalasi, dan perapihan.
Untuk kelancaran proyek, pihak pelaksana telah berkoordinasi dengan Dishub dan Kepolisian terkait pengaturan lalu lintas selama pengerjaan.
Koordinator Apjatel Wilayah Depok, Mauliana, menambahkan ada 25 operator jaringan telekomunikasi yang akan melakukan migrasi kabel ke bawah tanah.
“Di antaranya Telkom, Moratelindo, Jala Lintas Media, FiberStar, dan beberapa operator lainnya. Migrasi dilakukan dengan metode subduct/High Density Polyethylene (HDPE) sesuai jadwal,” katanya.
Relokasi ini menggunakan metode boring katrek dengan penempatan pipa subduct/HDPE.
Menurut Apjatel, metode tersebut memiliki keunggulan, seperti perawatan lebih mudah saat ada perbaikan, biaya lebih terjangkau, dan sesuai standar teknis nasional yang digunakan seluruh operator.
Pemkot Depok optimistis proyek relokasi ini dapat selesai tepat waktu sehingga wajah perkotaan lebih tertata, lalu lintas lebih aman, dan infrastruktur telekomunikasi lebih andal.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini