JAKARTA, KOMPAS.com - Puing-puing sisa kebakaran Halte Senen Sentral, yang kini resmi berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta, kini dipajang di halte tersebut.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (8/9/2025), di dalam lemari kaca yang diletakkan di area Halte Jaga Jakarta, terlihat sejumlah barang bekas kebakaran yang sudah tidak lagi berfungsi.
Sebuah televisi yang dahulu menayangkan informasi untuk penumpang kini mati. Bagian sisinya retak dan kaca layarnya pecah.
Baca juga: Alasan Nama Halte Senen Sentral Diganti jadi Jaga Jakarta
Benda-benda berbahan besi, seperti kipas angin dan mesin tap, hanya menyisakan kerangka, menandakan cepatnya api melahap fasilitas tersebut.
Selain itu, papan petunjuk arah yang menghitam akibat asap dan jilatan api turut dipajang.
Potongan guiding block yang retak pun ditampilkan sebagai bukti kerusakan dari kericuhan yang terjadi.
Baca juga: Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan puing-puing tersebut sengaja dipajang sebagai pengingat agar kejadian serupa tidak terulang.
“Memorable yang ada, yang dibuat, memang sengaja diskusi kami dengan Dirut Transjakarta supaya memorable itu mengingatkan, bahwa di tempat ini pernah terjadi peristiwa yang mudah-mudahan tidak akan pernah terulang kembali bagi warga Jakarta,” ucap Pramono di Halte Jaga Jakarta, Senin (8/9/2025).
Pramono menambahkan, total ada 22 halte Transjakarta yang mengalami kerusakan dan terbakar saat aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.
Namun, ia memastikan seluruh halte tersebut sudah berhasil dibersihkan dan kembali beroperasi normal dalam waktu kurang dari tujuh hari.
“Tidak lebih dari tujuh hari, sudah normal kembali. Dan hari ini mohon maaf, tarifnya juga sudah normal kembali,” kata dia.
Baca juga: Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Salah satu halte yang mengalami kerusakan terparah adalah Halte Senen Sentral.
Kini halte tersebut resmi berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta.
Menurut Pramono, perubahan nama ini dipilih sebagai pengingat sekaligus ajakan kepada warga Jakarta untuk menjaga keamanan dan fasilitas umum bersama-sama.
“Karena yang pertama, sebagai bagian kita untuk menjaga Jakarta secara bersama-sama. Supaya kejadian ini tidak terulang kembali, maka saya bersama jajaran balik kota memutuskan untuk merubah Halte Sentral Jakarta ini, menjadi Jaga Jakarta,” ungkap Pramono.
Baca juga: BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini