JAKARTA, KOMPAS.com – Tenggat pemenuhan 17 tuntutan mendesak yang terangkum dalam 17+8 Tuntutan Rakyat telah lewat pada Jumat (5/9/2025).
Meski demikian, pemantauan publik menunjukkan sebagian besar tuntutan belum dituntaskan oleh pihak-pihak terkait, mulai dari Presiden, DPR, partai politik, Polri, TNI, hingga kementerian sektor ekonomi.
Platform independen bijakmemantau.id mencatat hingga Sabtu (6/9/2025) pukul 08.43 WIB, progres tuntutan berada pada status beragam:
Rinciannya dapat dilihat melalui kanal pemantauan publik di https://bijakmemantau.id/tuntutan-178.
Baca juga: Apa Itu 17+8 Tuntutan Rakyat yang Banyak Digaungkan Influencer?
Dengan belum terpenuhinya 17 tuntutan tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bakal menggelar demo bertajuk “#RakyatTagihJanji” di gerbang DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/9/2025).
Menurut Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2025, Bima Surya, aksi ini tidak hanya diinisiasi mahasiswa UI, tetapi juga terbuka bagi masyarakat umum untuk ikut serta.
“Sejak kemarin, kami juga sudah berusaha untuk menghubungi beberapa BEM kampus dan beberapa aliansi agar turut serta dalam aksi besok,” tutur Bima, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (8/9/2025).
Baca juga: BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
Adapun demo ini akan berfokus pada “17+8 Tuntutan Rakyat” dengan membawa kajian yang digarap setiap fakultas di UI.
Hasil kajian itu juga nanti akan diserahkan dalam bentuk formal ke perwakilan DPR yang menemui massa demo besok.
“Utamanya di 17 tuntutan dengan landasan kajian akademis yang memadai. Kami sudah membagi tiap fakultas dalam pengerjaan kajian tersebut,” jelas Bima.
“Rencananya, hasil kajian akan kami serahkan esok ke DPR RI,” tambahnya. Bima mengatakan, demo akan terus berlangsung hingga anggota DPR menemui massa aksi.
Baca juga: Arti Brave Pink dan Hero Green yang Ramai Digunakan Warganet di Media Sosial
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menanggapi salah satu tuntutan, yakni pembentukan tim investigasi independen untuk mengusut kasus pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri.
Prabowo menyampaikan, usulan tersebut masuk akal dan bisa dibicarakan. ”Masuk akal dan bisa dibicarakan,” ujar Prabowo, seperti dikutip dari Kompas.id, Minggu (7/9/2025).
Namun, Prabowo belum menyampaikan bagaimana langkah konkret untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro memastikan pemerintah akan menindaklanjuti 17+8 Tuntutan Rakyat yang dilayangkan koalisi masyarakat sipil ke DPR RI, Kamis (4/9/2025) lalu.