Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok

Kompas.com - 08/09/2025, 16:27 WIB
Mohamad Bintang Pamungkas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Transportasi umum Jakarta mencatat capaian penting di tingkat internasional.

Berdasarkan survei global yang dilakukan Time Out terhadap 18 ribu responden dunia, ibu kota Indonesia menempati peringkat ke-17 dari 50 kota dengan sistem transportasi publik terbaik dunia.

Posisi ini menempatkan Jakarta sebagai kota kedua terbaik di Asia Tenggara setelah Singapura, sekaligus unggul dibanding Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok.

“Jakarta sekarang ini dari 50 negara, 18 ribu yang disurvei, itu berada nomor 17. Di ASEAN setelah Singapura, jadi kita lebih baik dari Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, dan sebagainya,” ucap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Halte Jaga Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Transportasi Umum Jakarta Jadi Sorotan Internasional, Apa Alasannya?

Daftar Kota dengan Transportasi Umum Terbaik

Berikut 19 besar hasil survei Time Out 2025:

  1. Hong Kong, SAR
  2. Shanghai, China
  3. Beijing, China
  4. Abu Dhabi, UEA
  5. Taipei, Taiwan
  6. London, Inggris
  7. Wina, Austria
  8. Seoul, Korea Selatan
  9. Mumbai, India
  10. Doha, Qatar
  11. Delhi, India
  12. Singapura, Singapura
  13. Zurich, Swiss
  14. Brighton, Inggris
  15. Edinburgh, Inggris
  16. Oslo, Norwegia
  17. Jakarta, Indonesia
  18. Warsawa, Polandia
  19. Tallinn, Estonia

Baca juga: Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta

Transportasi Publik di Jakarta

Dalam survei tersebut, bus Transjakarta disebut sebagai moda transportasi umum paling populer dengan tingkat persetujuan 79 persen.

Transjakarta beroperasi di jalurnya sendiri (busway) dan menawarkan pilihan paling terjangkau bagi warga untuk berkeliling kota.

Selain itu, Jakarta memiliki:

  • Mikrotrans, bus ukuran sedang pengumpan busway.
  • MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit) untuk mengurangi kemacetan di dalam kota.
  • KRL Commuter Line, yang menghubungkan Jakarta dengan kawasan penyangga: Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Keberagaman moda ini dinilai mendukung mobilitas warga sekaligus meningkatkan daya saing Jakarta di tingkat global.

Baca juga: Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?

Perbaikan Halte Pascakericuhan

Di tengah kabar positif tersebut, Gubernur Pramono juga menyinggung kerusakan 22 halte Transjakarta akibat kericuhan demo pada Jumat (29/8/2025).

Ia memastikan seluruh halte sudah kembali beroperasi normal dalam waktu kurang dari tujuh hari.

“Tidak lebih dari tujuh hari, sudah normal kembali. Dan hari ini mohon maaf, tarifnya juga sudah normal kembali,” kata Pramono.

Salah satu halte yang rusak paling parah adalah Halte Senen Sentral, yang kini resmi berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta.

Baca juga: BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok

Halte Jaga Jakarta, Simbol Perlawanan Kerusuhan

Menurut Pramono, perubahan nama halte menjadi “Jaga Jakarta” merupakan simbol agar masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan fasilitas umum.

“Karena yang pertama, sebagai bagian kita untuk menjaga Jakarta secara bersama-sama. Supaya kejadian ini tidak terulang kembali, maka saya bersama jajaran balik kota memutuskan untuk mengubah Halte Sentral Jakarta ini, menjadi Jaga Jakarta,” ungkap Pramono.

Sebagai pengingat, di halte baru ini dipajang monumen kecil berisi barang-barang yang terbakar saat kericuhan, mulai dari blower, televisi, hingga bongkahan guiding block. Semua ditempatkan dalam lemari kaca agar bisa menjadi pelajaran bagi warga.

Kini, Halte Jaga Jakarta telah dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti mushala, toilet, area khusus pedagang, serta melayani aktivitas penumpang hingga 10 ribu orang per hari.

(Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Faieq Hidayat)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau