JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 2.000 pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi damai dengan membagikan 2.000 tangkai bunga mawar kepada personel polisi, TNI, dan Brimob di sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).
Aksi damai tersebut digelar untuk meredam situasi di Jakarta yang satu pekan belakangan ini tak kondusif.
"Ini adalah aksi damai berbagi mawar kepada TNI dan Polri. Tujuan kami supaya meredam situasi yang tidak kondusif di luar sana," jelas Inisiator Aksi Damai Ojol bernama Erna saat diwawancarai di lokasi.
Baca juga: Kompolnas Harap Kasus Rantis Melindas Ojol Diproses Pidana, Jangan Hanya Sidang Etik
Erna mengaku bahwa kondisi Jakarta yang sempat memanas pada beberapa hari belakangan membuat pengemudi ojol kesulitan mencari nafkah.
"Kami ini ojol cinta damai, kami ojol mencari duit, mencari nafkah buat keluarga, dan sementara beberapa hari ini semua itu menjadi tidak stabil lagi, kehidupan keluarga teman-teman banyak yang amburadul," ungkap Erna.
Situasi jalan di Jakarta yang tidak kondusif membuat pengemudi ojol kesulitan mendapatkan order dalam sepekan terakhir.
Selain itu, kondisi yang memanas juga membuat mereka khawatir saat narik pada malam hari.
"Teman kami yang biasa ngalong (narik malam) akhirnya enggak bisa ngalong karena sudah ditahan, diredam suruh pulang," ucap Erna.
Oleh karena itu, para ojol menggelar aksi damai hari ini untuk membuat kondisi Jakarta lebih kondusif.
Baca juga: Ahmad Sahroni Laporkan Kasus Penjarahan Rumahnya ke Polisi
Aksi damai tersebut diwarnai haru, sebab para pengemudi ojol membagikan 2.000 bunga mawar untuk para polisi, TNI, dan Brimob.
Selain membagikan bunga, para ojol dan aparat saling memaafkan satu sama lain atas peristiwa kemarin.
Untuk diketahui, seorang pengemudi ojol bernama AfFan Kurniawan tewas terlindas mobil taktis (rantis) Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2025).
Terlindasnya Afan dengan mobil Brimob disaksikan banyak pedemo lainnya dan terekam video.
Video tersebut pun tersebar luas di sosial media dan membuat pengemudi ojol dan warga marah.
Mereka berbondong-bondong mendatangi Mako Bromob Kwitang untuk menuntut keadilan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini