Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RT Akui Sudah 3 Kali Sosialisasi, Bangunan Liar di Kali Gendong Tetap Menjamur

Kompas.com - 03/09/2025, 18:04 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Muhammad Isa Bustomi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan bangunan liar masih berdiri di bantaran Kali Gendong, RT 20, RW 17, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, meski sudah ada larangan.

Ketua RT 20, RW 17, Henri Kurniawan (48), mengatakan, sudah berulang kali menegur para pedagang yang menempati bangunan liar tersebut, namun tidak digubris.

"Kita udah sering bersinggungan, marah-marah udah sering. Sama bengkel motor itu sampai ada mengatasnamakan ormas," ucap Henri saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (3/9/2025).

Baca juga: Bangunan Liar di Bantaran Kali Gendong Disewakan Oknum Warga, Tarif Capai Rp1 Juta

Henri menjelaskan bahwa sejak 2024 para pedagang yang memiliki kios semi permanen di bantaran kali itu telah diberi imbauan agar berpindah.

Menurutnya, lahan bantaran Kali Gendong seharusnya digunakan untuk ruang terbuka hijau.

Sebagai ketua RT, ia berharap kawasan tersebut segera dibebaskan dari bangunan liar.

"Saya beri tahu bahwa itu lahan untuk penghijauan, jadi saya minta tolong untuk dijadikan lahan hijau. Lurah bilang oke masukin ke tingkat wali kota," katanya.

Terakhir kali, imbauan diberikan pada 31 Juli 2025.

"Juli tanggal 31 ada yang namanya imbauan penataan dihadiri tiga pilar dan lainnya. Tiga kali udah sosialisasi tapi masih tetap beroperasi sampai hari ini," jelas Henri.

Baca juga: Belasan Bangunan Liar Bermunculan di Bantaran Kali Gendong

Saat ini, terdapat sekitar 13 bangunan liar yang berdiri di sepanjang 800 meter bantaran Kali Gendong.

Sebelumnya, kawasan tersebut pernah ditertibkan pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Rencananya, lahan itu akan dijadikan ruang terbuka hijau. Namun, rencana tersebut belum terealisasi karena Ahok lengser dari jabatannya.

Pada masa kepemimpinan Anies Baswedan, bantaran kali itu justru dijadikan tempat relokasi bagi pedagang tanaman hias yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Awalnya hanya ada 10 toko semi permanen yang ditempati pedagang tanaman hias.

Baca juga: Potret Kelam di TPU Kebon Nanas: Jadi Tempat Mesum dan Dijajah Bangunan Liar

Namun, seiring waktu, para pedagang tanaman hias meninggalkan kiosnya karena sulit laku dan terkendala akses air.

Kondisi tersebut membuat sebagian pedagang akhirnya menjual atau menyewakan kembali kios semi permanen itu ke pedagang lain.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
Megapolitan
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Megapolitan
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau