DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Supian Suri menjenguk sejumlah santri dari pesantren di daerah Tugu, Cimanggis, yang masih dirawat setelah diduga keracunan makanan di RS Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Kamis (4/9/2025).
Pengamatan Kompas.com di lokasi, Supian yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam tiba di RS Brimob didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok Mary Liziawati dan jajaran pengurus rumah sakit.
Dalam kunjungannya, Supian berdialog dengan pihak rumah sakit dan menerima laporan terkait kondisi serta gejala awal yang dialami para santri. Setelah itu, ia menyapa satu per satu pasien di ruang perawatan sambil menanyakan kondisi mereka.
Baca juga: Diduga Keracunan Makanan, 72 Santri di Depok Dilarikan ke RS Brimob
Menurut Supian, sebagian besar pasien sudah membaik meski masih ada yang mengeluhkan pusing.
“Yang dirawat 42 orang (di RS Brimob), tadi yang lain Alhamdulillah sudah bisa kembali dan masih ada 9 orang yang masih dirawat di sini,” ucap Supian kepada wartawan, Kamis.
Ia mengatakan, kehadirannya di RS Brimob bertujuan untuk memastikan segala kebutuhan pasien terlayani dengan baik, sekaligus menginstruksikan Dinkes menindaklanjuti insiden ini lebih lanjut.
Supian menyebut, Dinkes Depok telah melakukan pengecekan ke pondok pesantren terkait dan mengumpulkan beberapa kemungkinan penyebab para santri diduga keracunan.
Salah satu dugaan berasal dari air olahan yang kurang higienis setelah pesantren sempat terendam banjir pada Jumat (29/8/2025).
“Kemungkinan (penyebab) yang salah satunya mungkin adalah pengelolaan air minum di sana, tapi sekali lagi kita belum bisa memastikan juga, ini baru dugaan,” terang Supian.
Baca juga: Puluhan Santri di Depok Diduga Keracunan Makanan, Keluhkan Pusing hingga Muntah
“Karena kemarin juga pondoknya kena banjir ya. Jadi banyak hal yang mungkin menjadi latar belakang penyebab ini,” sambungnya.
Sebelumnya, sebanyak 72 santri dari pesantren daerah Tugu, Cimanggis, Kota Depok, mengeluhkan beberapa gejala sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob
Puluhan santri sempat diduga mengalami keracunan makanan dari santapan malam pada Jumat (29/8/2025).
“Mengalami hampir sama gejalanya, yaitu dengan keluhan pusing, lemas, mual dan muntah, BAB dengan jumlah yang sangat sering,” ungkap Kepala RS Bhayangkara Brimob AKBP Arinando Pratama dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).
Tercatat, pasien mulai berdatangan ke RS Brimob sejak Senin (1/9/2025) yang semula berkisar 57 santri dengan gejala serupa.
Setelah melalui proses penindakan di rumah sakit, sekitar 31 di antaranya diharuskan rawat inap dan sisanya diperkenankan pulang atau rawat jalan.
Baca juga: Dinkes Depok Selidiki Dugaan Keracunan 72 Santri di Cimanggis
Namun, pasien baru kembali datang ke rumah sakit hingga akumulasi santri yang masuk ke RS Brimob mencapai 72 orang.
Sekitar 42 dari 72 pasien diharuskan menjalani rawat inap lantaran mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
“Alhamdulillah, sudah 10 santri yang dapat pulang dan tersisa saat ini sejumlah 32 santri yang masih memerlukan penanganan lanjut,” ujar Arinando.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini