Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supian Suri Jenguk Santri yang Diduga Keracunan di RS Brimob, Pastikan Kebutuhan Terlayani

Kompas.com - 04/09/2025, 15:57 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Supian Suri menjenguk sejumlah santri dari pesantren di daerah Tugu, Cimanggis, yang masih dirawat setelah diduga keracunan makanan di RS Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Kamis (4/9/2025).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, Supian yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam tiba di RS Brimob didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok Mary Liziawati dan jajaran pengurus rumah sakit.

Dalam kunjungannya, Supian berdialog dengan pihak rumah sakit dan menerima laporan terkait kondisi serta gejala awal yang dialami para santri. Setelah itu, ia menyapa satu per satu pasien di ruang perawatan sambil menanyakan kondisi mereka.

Baca juga: Diduga Keracunan Makanan, 72 Santri di Depok Dilarikan ke RS Brimob

Menurut Supian, sebagian besar pasien sudah membaik meski masih ada yang mengeluhkan pusing.

“Yang dirawat 42 orang (di RS Brimob), tadi yang lain Alhamdulillah sudah bisa kembali dan masih ada 9 orang yang masih dirawat di sini,” ucap Supian kepada wartawan, Kamis.

Ia mengatakan, kehadirannya di RS Brimob bertujuan untuk memastikan segala kebutuhan pasien terlayani dengan baik, sekaligus menginstruksikan Dinkes menindaklanjuti insiden ini lebih lanjut.

Supian menyebut, Dinkes Depok telah melakukan pengecekan ke pondok pesantren terkait dan mengumpulkan beberapa kemungkinan penyebab para santri diduga keracunan.

Salah satu dugaan berasal dari air olahan yang kurang higienis setelah pesantren sempat terendam banjir pada Jumat (29/8/2025).

“Kemungkinan (penyebab) yang salah satunya mungkin adalah pengelolaan air minum di sana, tapi sekali lagi kita belum bisa memastikan juga, ini baru dugaan,” terang Supian.

Baca juga: Puluhan Santri di Depok Diduga Keracunan Makanan, Keluhkan Pusing hingga Muntah

“Karena kemarin juga pondoknya kena banjir ya. Jadi banyak hal yang mungkin menjadi latar belakang penyebab ini,” sambungnya.

Sebelumnya, sebanyak 72 santri dari pesantren daerah Tugu, Cimanggis, Kota Depok, mengeluhkan beberapa gejala sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob

Puluhan santri sempat diduga mengalami keracunan makanan dari santapan malam pada Jumat (29/8/2025).

“Mengalami hampir sama gejalanya, yaitu dengan keluhan pusing, lemas, mual dan muntah, BAB dengan jumlah yang sangat sering,” ungkap Kepala RS Bhayangkara Brimob AKBP Arinando Pratama dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).

Tercatat, pasien mulai berdatangan ke RS Brimob sejak Senin (1/9/2025) yang semula berkisar 57 santri dengan gejala serupa.

Setelah melalui proses penindakan di rumah sakit, sekitar 31 di antaranya diharuskan rawat inap dan sisanya diperkenankan pulang atau rawat jalan.

Baca juga: Dinkes Depok Selidiki Dugaan Keracunan 72 Santri di Cimanggis

Namun, pasien baru kembali datang ke rumah sakit hingga akumulasi santri yang masuk ke RS Brimob mencapai 72 orang.

Sekitar 42 dari 72 pasien diharuskan menjalani rawat inap lantaran mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

“Alhamdulillah, sudah 10 santri yang dapat pulang dan tersisa saat ini sejumlah 32 santri yang masih memerlukan penanganan lanjut,” ujar Arinando.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau