DEPOK, KOMPAS.com – Sebanyak 72 santri dari pesantren di daerah Tugu, Cimanggis, Kota Depok, dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob karena dugaan keracunan makanan.
“Sampai tanggal 3 September ini, didapatkan total sudah 72 santri yang mendapatkan penanganan di RS,” kata Kepala RS Bhayangkara Brimob AKBP Arinando Pratama dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).
Arinando menjelaskan, pihak rumah sakit mulai menerima pasien sejak Senin (1/9/2025), awalnya sebanyak 57 santri.
Puluhan remaja itu mengeluhkan gejala serupa, mulai dari pusing hingga muntah-muntah.
Baca juga: Tragedi Keracunan MBG Berulang: Saatnya Dapur Kembali ke Sekolah
“Mereka mengalami hampir sama gejalanya, yaitu dengan keluhan pusing, lemas, mual dan muntah, BAB dengan jumlah yang sangat sering,” ungkapnya.
Setelah mendapat penanganan, sekitar 31 santri harus dirawat inap, sementara sisanya diperkenankan pulang atau menjalani rawat jalan.
Namun, pasien baru terus berdatangan hingga total santri yang masuk RS Brimob mencapai 72 orang.
Saat ini, sekitar 32 santri masih menjalani perawatan intensif.
RS Bhayangkara Brimob juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk menelusuri penyebab insiden ini.
Kepala Dinas Kesehatan Depok, Mary Liziawati, membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Pemkot Bogor Tanggung Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG
“Dugaannya keracunan makanan tetapi ini bukan dari makanan bergizi gratis (MBG) ya,” ucap Mary saat dikonfirmasi, Rabu malam.
Mary menambahkan, investigasi masih berlangsung melalui pengambilan sampel muntahan dan air dari pasien.
“Masih menunggu hasil lab, semua santri yang punya keluhan sudah ditangani,” jelasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini