Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Keracunan Makanan, 72 Santri di Depok Dilarikan ke RS Brimob

Kompas.com - 03/09/2025, 21:27 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Muhammad Isa Bustomi

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com – Sebanyak 72 santri dari pesantren di daerah Tugu, Cimanggis, Kota Depok, dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob karena dugaan keracunan makanan.

“Sampai tanggal 3 September ini, didapatkan total sudah 72 santri yang mendapatkan penanganan di RS,” kata Kepala RS Bhayangkara Brimob AKBP Arinando Pratama dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).

Arinando menjelaskan, pihak rumah sakit mulai menerima pasien sejak Senin (1/9/2025), awalnya sebanyak 57 santri.

Puluhan remaja itu mengeluhkan gejala serupa, mulai dari pusing hingga muntah-muntah.

Baca juga: Tragedi Keracunan MBG Berulang: Saatnya Dapur Kembali ke Sekolah

“Mereka mengalami hampir sama gejalanya, yaitu dengan keluhan pusing, lemas, mual dan muntah, BAB dengan jumlah yang sangat sering,” ungkapnya.

Setelah mendapat penanganan, sekitar 31 santri harus dirawat inap, sementara sisanya diperkenankan pulang atau menjalani rawat jalan.

Namun, pasien baru terus berdatangan hingga total santri yang masuk RS Brimob mencapai 72 orang.

Saat ini, sekitar 32 santri masih menjalani perawatan intensif.

RS Bhayangkara Brimob juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk menelusuri penyebab insiden ini.

Kepala Dinas Kesehatan Depok, Mary Liziawati, membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Pemkot Bogor Tanggung Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG

“Dugaannya keracunan makanan tetapi ini bukan dari makanan bergizi gratis (MBG) ya,” ucap Mary saat dikonfirmasi, Rabu malam.

Mary menambahkan, investigasi masih berlangsung melalui pengambilan sampel muntahan dan air dari pasien.

“Masih menunggu hasil lab, semua santri yang punya keluhan sudah ditangani,” jelasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Waspada Macet Pagi dan Sore di Cibubur Saat Jambore Pramuka Muslim Sedunia
Waspada Macet Pagi dan Sore di Cibubur Saat Jambore Pramuka Muslim Sedunia
Megapolitan
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Megapolitan
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Megapolitan
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Megapolitan
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Megapolitan
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Megapolitan
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Megapolitan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Megapolitan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Megapolitan
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau