Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan Mahasiswa Diundang ke Istana, Ketua BEM UGM: Saya Prihatin

Kompas.com - 05/09/2025, 19:45 WIB
Ridho Danu Prasetyo,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM), Tiyo Ardianto, mengaku prihatin atas adanya undangan terhadap perwakilan mahasiswa ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/9/2025).

"Semalam, kawan-kawan kami terpaksa menjejakkan kakinya di Istana. Bagi kami, itu harus saya sampaikan rasa prihatin," kata Tiyo kepada wartawan di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/9/2025).

Menurut dia, pertemuan pihak pemerintah dengan perwakilan mahasiswa di Istana hanyalah sebatas simbolisme politik.

Baca juga: Mahasiswa Unpad Demo di DPR, Massa: Takut Boleh, Diam Jangan!

"Hari ini yang dibutuhkan rakyat bukan simbolisme politik. Yang dibutuhkan oleh rakyat adalah kebijakan yang benar," kata Tiyo.

Ia menambahkan, simbolisme politik yang tidak substantif tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang terjadi di Indonesia.

"Simbolisme politik semacam parasetamol yang meredakan nyeri masyarakat tapi nggak mengobati apa pun," kata dia.

Senada dengan Tiyo, Farell Faiz, Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) Institut Teknologi Bandung (ITB), menilai simbolisme politik justru bisa memecah belah gerakan mahasiswa.

"Kami sendiri menolak berbagai bentuk simbolisme politik yang pada akhirnya memecah gerakan yang kita lakukan. Karena itu tentunya sangat menyakiti hati rakyat," kata Farell.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah perwakilan mahasiswa diterima masuk ke Kompleks Istana, Jakarta, pada Kamis (4/9/2025) untuk menyampaikan aspirasinya.

Pantauan Kompas.com dari lokasi, para perwakilan BEM hingga organisasi mahasiswa mulai berdatangan sejak pukul 18.30 WIB dengan menggunakan jaket almamater masing-masing kampus dan lembaga.

Baca juga: Di Istana, BEM SI Kerakyatan Desak Prabowo Bentuk Tim Investigasi Makar

Mayoritas mahasiswa yang datang bungkam dan enggan memberikan pernyataan kepada awak media. Mereka berjalan cepat didampingi oleh protokol Istana yang menggandeng mereka di sisi kanan dan kiri.

Sebagian mahasiswa juga berlari masuk ke dalam Istana saat ingin diwawancarai wartawan.

Jika merujuk dari jaket almamater yang mereka kenakan, mahasiswa yang hadir berasal dari organisasi BEM Nusantara, PB HMI DIPO, PB HMI MPO, KMHDI, GMNI, dan beberapa organisasi lainnya.

Salah satu perwakilan mahasiswa dari BEM PTNU, Muhammad Raihan, mengungkapkan ingin menyampaikan beberapa tuntutan kepada Presiden Prabowo.

"Beberapa aspirasi dari kami, itu penyampaian tentang beberapa, pertama tentang guru. Karena kami bergerak di pendidikan, jadi kesejahteraan guru honorer terutama," kata Raihan di lokasi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
Megapolitan
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Megapolitan
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau