KOMPAS.com – Cuaca panas tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta dan sekitarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa cuaca panas ini terjadi akibat pergeseran semu matahari ke bagian selatan Indonesia yang meningkatkan intensitas radiasi matahari di wilayah selatan Tanah Air.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa suhu panas yang terasa menyengat juga dipengaruhi oleh masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
“Faktor utama lainnya masa pancaroba yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang biasanya ditandai dengan suhu udara yang tinggi dan cuaca tidak menentu,” ujarnya.
Baca juga: Mengapa Belakangan Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Panas Menyengat?
Minimnya tutupan awan turut memperparah paparan radiasi karena sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa halangan.
Di tengah cuaca panas seperti saat ini, banyak orang tidak memiliki pendingin ruangan seperti AC, akan menggunakan kipas angin untuk sedikit menurunkan suhu ruangan.
Tak jarang juga, orang menggunakan kipas angin secara langsung atau berhadapan dengan tubuh untuk mengurangi rasa panas saat tidur.
Baca juga: Meredupnya Era Kejayaan Mal-mal Hits di Masanya...
Menggunakan kipas angin saat tidur masih diperbolehkan, namun ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan agar tidak menimbul penyakit, dehidrasi, atau kulit kering.
Dikutip dari Kompas.com, Dokter penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir, mengatakan orang yang kepanasan saat tidur boleh menggunakan kipas angin, angin sepoi-sepoi, maupun AC untuk mendapatkan suhu yang lebih dingin.
Ia menjelaskan bahwa suhu panas justru berpotensi menyebabkan tekanan darah naik dan memicu heat stroke, yaitu kondisi ketika suhu tubuh meningkat drastis akibat terlalu lama terpapar udara panas.
Senada, Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, dr. Andreas Prasadja, menyebut udara panas dapat mengganggu kualitas tidur seseorang.
Baca juga: Jakarta Terpanggang Cuaca Panas, BMKG Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan
“Kita butuh suhu inti tubuh atau core body temperature yang turun, yang dingin. Jadi kita perlu lingkungan yang sejuk untuk tidur dengan baik,” jelasnya.
Menurut Andreas, kipas angin justru membantu tidur lebih nyenyak karena membuat udara menjadi lebih dingin.
“Heat stroke adalah stroke yang terjadi karena kepanasan. Kipas angin seharusnya tidak ada pengaruhnya,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, kurang tidur akibat udara panas dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, sehingga penggunaan kipas angin justru bisa mencegah gangguan tersebut.
Baca juga: Jakarta dan Sekitarnya Lebih Panas dari Biasanya, Kapan Cuaca Ekstrem Ini Berakhir?