Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas Tengah Melanda, Bolehkah Tidur Pakai Kipas Angin?

Kompas.com - 15/10/2025, 11:42 WIB
Mohamad Bintang Pamungkas

Penulis

KOMPAS.com – Cuaca panas tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta dan sekitarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa cuaca panas ini terjadi akibat pergeseran semu matahari ke bagian selatan Indonesia yang meningkatkan intensitas radiasi matahari di wilayah selatan Tanah Air.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa suhu panas yang terasa menyengat juga dipengaruhi oleh masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

“Faktor utama lainnya masa pancaroba yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang biasanya ditandai dengan suhu udara yang tinggi dan cuaca tidak menentu,” ujarnya.

Baca juga: Mengapa Belakangan Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Panas Menyengat?

Minimnya tutupan awan turut memperparah paparan radiasi karena sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa halangan.

Di tengah cuaca panas seperti saat ini, banyak orang tidak memiliki pendingin ruangan seperti AC, akan menggunakan kipas angin untuk sedikit menurunkan suhu ruangan.

Tak jarang juga, orang menggunakan kipas angin secara langsung atau berhadapan dengan tubuh untuk mengurangi rasa panas saat tidur.

Baca juga: Meredupnya Era Kejayaan Mal-mal Hits di Masanya...

Bolehkan Tidur dengan Kipas Angin Saat Panas?

Menggunakan kipas angin saat tidur masih diperbolehkan, namun ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan agar tidak menimbul penyakit, dehidrasi, atau kulit kering.

Dikutip dari Kompas.com, Dokter penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir, mengatakan orang yang kepanasan saat tidur boleh menggunakan kipas angin, angin sepoi-sepoi, maupun AC untuk mendapatkan suhu yang lebih dingin.

Ia menjelaskan bahwa suhu panas justru berpotensi menyebabkan tekanan darah naik dan memicu heat stroke, yaitu kondisi ketika suhu tubuh meningkat drastis akibat terlalu lama terpapar udara panas.

Senada, Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, dr. Andreas Prasadja, menyebut udara panas dapat mengganggu kualitas tidur seseorang.

Baca juga: Jakarta Terpanggang Cuaca Panas, BMKG Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan

“Kita butuh suhu inti tubuh atau core body temperature yang turun, yang dingin. Jadi kita perlu lingkungan yang sejuk untuk tidur dengan baik,” jelasnya.

Menurut Andreas, kipas angin justru membantu tidur lebih nyenyak karena membuat udara menjadi lebih dingin.

Heat stroke adalah stroke yang terjadi karena kepanasan. Kipas angin seharusnya tidak ada pengaruhnya,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan, kurang tidur akibat udara panas dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, sehingga penggunaan kipas angin justru bisa mencegah gangguan tersebut.

Baca juga: Jakarta dan Sekitarnya Lebih Panas dari Biasanya, Kapan Cuaca Ekstrem Ini Berakhir?

Halaman:


Terkini Lainnya
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Megapolitan
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Megapolitan
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Megapolitan
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Megapolitan
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Megapolitan
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Megapolitan
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
Megapolitan
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Megapolitan
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Megapolitan
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Megapolitan
Sopir M02 Cuma Dapat Rp 5.000 Sekali Narik: Saingan Kami JakLingko JAK41 yang Gratis
Sopir M02 Cuma Dapat Rp 5.000 Sekali Narik: Saingan Kami JakLingko JAK41 yang Gratis
Megapolitan
Pengendara Keluhkan Parkir Liar di Depan PN Jakarta Utara, Ganggu Akses Jalan
Pengendara Keluhkan Parkir Liar di Depan PN Jakarta Utara, Ganggu Akses Jalan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat