JAKARTA, KOMPAS.com – Ratusan warga antre untuk membuat Kartu Layanan Gratis transportasi umum yang dihadirkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (2/10/2025) pagi.
Di bawah teriknya matahari pagi, para warga yang didominasi oleh para lanjut usia (lansia) berdiri mengantre demi bisa mendapat layanan transportasi umum gratis.
Sejumlah orang mengantre sambil mengenakan payung untuk menghindari sengatan matahari. Namun, antrean tersebut terlihat tidak teratur dengan semrawutnya kepadatan pengunjung yang berdesak-desakan di area tengah.
Antrean yang berada di barisan tengah terlihat berkumpul menjadi satu, tetapi saling serobot dan tidak sesuai urutan kedatangan.
Baca juga: Pembuatan Kartu Layanan Transportasi Gratis di CFD, Warga Rela Antre Berjam-jam
Petugas yang berada di dalam tenda pun memanggil nama warga secara bergantian untuk melanjutkan proses pendaftaran.
Pendaftaran kartu layanan gratis transportasi umum di Car Free Day Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2025)Mereka diminta mengantre untuk menyerahkan berkas, lalu kembali mengantre untuk menunggu diambil fotonya.
Berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar kartu khusus tersebut diantaranya KTP asli DKI Jakarta, fotokopi KTP, pas foto, kartu keluarga, dan sejumlah surat keterangan untuk membuktikan warga termasuk dalam 15 golongan yang ditentukan.
Setelahnya, mereka kembali diminta mengantre untuk menunggu namanya dipanggil saat proses pembuatan kartu selesai.
Sani (65), seorang warga asal Cawang, Jakarta Timur, mengkritik tidak jelasnya alur antrean yang mengular sejak pagi dan menyebabkan banyak lansia kelelahan.
"Ini lagi antre kacau, nggak jelas. Panitianya enggak beres. Saya aja bingung nih antreannya sebenarnya gimana, kok diselak terus," kata Sani saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu.
Baca juga: Lansia Keluhkan Antrean Semrawut Saat Bikin Kartu Transportasi Gratis di CFD
Sani yang sudah mengantre sejak pukul 06.00 WIB, menyoroti tidak adanya jalur antrean yang jelas dan membuka celah bagi warga lain untuk menyerobot.
"Kan harusnya dia (antrean) harus satu jalur. Jadi enggak tiba-tiba yang baru datang, langsung nyelak ke depan. Harusnya kan enggak, dong," ujarnya.
Sani yang tiba sejak pukul 06.00 WIB sudah menyerahkan berkas berupa KTP dan KK sejak pagi, tetapi hingga pukul 09.30 WIB ia belum juga mendapat panggilan untuk proses foto.
Ketidakjelasan sistem antrean juga memicu amarah Sintawati (62), warga asal Menteng Atas yang menilai para petugas tidak menghargai lansia yang telah rela berdiri di bawah teriknya matahari dan menunggu berjam-jam.
"Saya ngamuk. Saya sampai teriak-teriak. Yang baju cokelat pun saya bentak habis-habisan. 'Enggak menghargai lu sama orang-orang tua," kata Sinta.
Baca juga: Lansia Gagal Dapat Kartu Transum Gratis: Capek Antre, Ujungnya Disuruh Balik Lagi