Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Cerita Sonny Rintis D'Sandals Store, Jualan di Shopee hingga Rambah Ekspor

Kompas.com - 21/05/2025, 18:16 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah terpaan badai masalah dalam membangun usaha, Sonny Agustina, pemilik usaha sandal asal Bogor, kembali bangkit dari keterpurukan dengan memanfaatkan platform lokapasar Shopee.

Siapa sangka, usaha alas kaki lokal asal Bogor itu sudah sampai ke pasar global mulai dari Filipina, Singapura hingga Malaysia.

Bercerita ke belakang, Sonny awalnya membangun bisnis alas kaki dengan nama D’Sandals Store, pada tahun 2007 silam.

Baca juga: Rayakan Hari Keluarga Sedunia, Shopee Gelar Webinar Bersama Influenser Inspiratif dan UMKM Lokal

Sonny Agustina, pemilik usaha alas kaki yang memanfaatkan platform lokapasar Shopee untuk memasarkan produknya. KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Sonny Agustina, pemilik usaha alas kaki yang memanfaatkan platform lokapasar Shopee untuk memasarkan produknya.

Sebelum berkecimpung di produksi alas kaki, Sonny cukup lama mencicipi bisnis sablon. Namun lantaran dirinya memiliki masalah dengan konsumennya hingga dikenakan biaya penalti yang cukup besar, membuat Sonny menutup usaha itu.

“Semua yang saya punya, saya jualin buat nutup biaya penalti ke konsumen dan saya menganggur seminggu,” ujarnya saat ditemui Kompas.com di Bogor, Selasa (20/5/2025).

Lantaran tidak memiliki penghasilan, membuat Sonny memutar otak agar bisa menghidupi keluarga kecilnya.

Hingga di tahun 2007, berkat dorongan keluarganya dan diberi modal oleh orangtuanya, membuat Sonny memutuskan untuk membuka usaha alas kaki dengan nama D'Sandals Store.

Baca juga: Pemilik Brand dan Penulis Buku, Begini Cara Mudah Lindungi Karya Kalian di Shopee!

Namun pada saat itu, usaha sandal Sonny terbilang kecil dan segmentasi pasarnya hanya untuk pria. 

Usahanya itu hanya bertahan dua tahun, lantaran Sonny memiliki masalah dengan salah satu jenama lokal yang juga pemain alas kaki yang memiliki nama cukup besar.

 

Produk sandal produksi D?Sandals Store yang dirintis oleh Sonny Agustina. KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Produk sandal produksi D?Sandals Store yang dirintis oleh Sonny Agustina.

Sonny tak mau ambil pusing, di tahun 2009 dia langsung memberanikan dirinya dan terpaksa memutar haluan bisnisnya kembali lagi menjadi pebisnis sablon.

“Lebih ke mau enggak mau sih, karena saya punya keluarga yang harus dinafkahi jadi saya balik lagi ke usaha sablon,” katanya.

Baca juga: Jangan Sampai Tertipu, Ini Kontak Resmi Shopee yang Perlu Diketahui

Dari tahun 2009-2011 Sonny fokus ke bisnis sablon. Namun, dua tahun membangun bisnis sablonnya itu, Sonny merasa setengah hati.

Bagi Sonny, membangun usaha sandal adalah passion-nya.

Butuh waktu 6 tahun bagi Sonny untuk kembali memberanikan diri membuka usaha sandal lagi. Selama itu, Sonny fokus mencari tambahan modal, mencari ilmu dari teman-teman Sonny yang juga pemain bisnis di bidang alas kaki.

Bahkan Sonny pernah menjadi pengecer produk alas kaki lain milik orang lain yang dijual di salah satu mal di Kota Bogor.

Baca juga: Banting Setir dari Pegawai Kantoran, Benny dan Diswandy Sukses Kembangkan Brand Kingman Bersama Shopee

Berkat kegigihan dan tekadnya, pada tahun 2019, Sonny memberanikan diri kembali membuka ulang usaha sandal D’Sandals Store.

Covid-19 membawa berkah

Apabila pandemi Covid-19 membuat banyak bisnis gulung tikar, justru sebaliknya bagi Sonny. Usaha sendalnya laris manis bahkan dia melakukan pengiriman tiga kali dalam seminggu.

“Sekali mengirim ke luar kota saya bisa sampai 1 kontainer. Berarti dalam seminggu bisa lebih dari 3 kontainer lah,” ungkapnya.

Di saat itu, Sonny memiliki 200 orang karyawan untuk membantu usahanya. Semua karyawannya itu adalah masyarakat lokal yang dia berdayakan.

 

Baca juga: Waspada! Ini 5 Modus Penipuan Mengatasnamakan Shopee

Bahkan ratusan karyawannya itu bukan hanya dari satu daerah, melainkan empat daerah. Sementara jumlah rumah produksinya pada saat itu mencapai 50 rumah produksi.

Manfaatkan penjualan di Shopee hingga tembus ekspor

Titik awal Sonny bergabung menjadi seller Shopee adalah ketika diajak oleh rekan bisnisnya. Namun semua prosesnya untuk bergabung ke Shopee juga tak mulus.

Singkatnya, Sonny membuat toko online Shopee sendiri yang dimulai dari nol. Mulai dari proses pendaftaran membuat foto produk hingga menaikkan jumlah rating tokonya pun sendiri dilakukan Sonny.

Saat ini jumlah pengikut toko online Sonny mencapai 9.000 pengikut. Sonny juga aktif memanfaatkan layanan-layanan yang disediakan Shopee hingga kampanye-kampanyenya.

Baca juga: Shopee Luncurkan Reality Show “Jagoan UMKM”, Hadiah Rp 1 M untuk Pengusaha Lokal Terbaik

“Saya live di Shopee, kalau ada program promo atau Big Campaign, promo-promo Shopee hingga iklan Shopee saya ikuti. Saya meyakini rezeki saya ada di sini,” ungkapnya.

Selain itu, Sonny juga aktif membuat iklan produk, iklan toko yang membuat penjualannya meningkat pesat.

Dalam sehari, rata-rata Sonny mendapatkan pesanan kurang lebih 20 resi lewat Shopee, di mana dalam satu resi, biasanya terdapat pesanan tiga hingga empat produk. Adapun estimasi pesanan mencapai 80 produk per bulan.

Tak hanya itu, sejak bergabung dengan Shopee, penjualannya tembus ke Filipina, Malaysia, Thailand meski jumlah pengirimannya masih belum banyak.

Baca juga: Dukung Ekonomi Digital, Shopee Latih Pegawai Pos Indonesia Jadi Affiliate

Dalam momen seperti kampanye Shopee Big Ramadan Sale dan momen akhir tahun di kampanye Shopee 12.12 Birthday Sale, penjualan pedagang di Shopee, termasuk Sonny, bisa meningkat hingga lima kali lipat.

Sementara untuk harga produk sandal yang dijual Sonny di Shopee mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 90.000. Keuntungan yang diperoleh Sonny rata-rata mencapai Rp 20 juta dalam sebulan.

“Saya berani memberikan produk yang kualitasnya bagus dengan harga murah. Saya jamin quality control produk kami juga bukan main-main, saya jamin kualitasnya bagus dan semua bahan bakunya bahan baku lokal yang tentunya kualitasnya juga bagus,” pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau