Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Job Fair Ricuh, Evaluasi Menanti, Lapangan Kerja Masih Jadi PR Besar

Kompas.com - 29/05/2025, 09:59 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan job fair yang digelar Pemerintah Kabupaten Bekasi di Convention Center President University, Cikarang, Selasa (27/5/2025), berubah menjadi kekacauan. Ribuan pencari kerja saling dorong untuk memindai kode QR pendaftaran, menyebabkan sejumlah orang jatuh pingsan.

Dengan hanya 2.000 lowongan tersedia dan 25.000 pelamar memadati lokasi, ketimpangan jumlah langsung terlihat.

“Suasananya benar-benar enggak kondusif banget,” kata Kemala Putri (22), salah satu pencari kerja yang hadir, dikonfirmasi Kompas.com.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyesalkan kejadian tersebut dan menegaskan perlunya evaluasi.

“Kita akan evaluasi. Ini menjadi PR bagi semua pihak untuk mengelola sejak awal dan memetakan risikonya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Ia mencontohkan job fair yang digelar Kemenaker dengan pendekatan antisipatif: menyediakan 52.000 lowongan bagi 25.000 peserta dengan sistem yang lebih terkontrol.

Baca juga: Job Fair Bekasi Ricuh, Menaker: Kita Akan Evaluasi

Lapangan Kerja Belum Seimbang dengan Jumlah Pencari

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat memberikan keterangan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (28/5/2025).Kompas.com/Dian Erika Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat memberikan keterangan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Masalah yang muncul dalam bursa kerja ini tak bisa dilepaskan dari tantangan yang lebih besar, yakni ketersediaan lapangan kerja yang belum seimbang dengan jumlah pencari kerja.

“Kami sadar, kita perlu effort lebih besar terkait proses rekrutmen tenaga kerja,” ujar Yassierli.

Ia menyebut pemerintah sedang mengumpulkan data lewat kunjungan ke kawasan industri dan kerja sama dengan Kadin untuk merumuskan peta kebutuhan tenaga kerja nasional.

Stimulus Ekonomi Dinilai Tak Menyentuh Akar Persoalan

Di sisi lain, rencana peluncuran enam paket stimulus ekonomi pada Juni mendatang menuai kritik. Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPSI) Mirah Sumirat menilai kebijakan ini tidak menyentuh persoalan utama pekerja.

“Kesannya kebijakan ini hanya bercanda, karena waktunya cuma dua bulan. Setelah itu, kita mau ngapain?” ujarnya dalam acara Business Talk Kompas TV, Rabu (28/5).

Meski demikian, Mirah tetap menyambut baik niat pemerintah. Ia hanya menekankan bahwa solusi jangka panjang seperti penciptaan lapangan kerja formal yang berkelanjutan jauh lebih mendesak.

Baca juga: Stimulus Ekonomi Dinilai Belum Jawab Masalah Lapangan Kerja

Peluang Kerja Jadi PR Besar

Direktur Eksekutif Dewan Ekonomi Nasional, Gaffari Ramadhan, menyatakan bahwa penciptaan lapangan kerja formal membutuhkan proses yang tidak singkat.

“Recovery pasca-Covid-19 memang tidak berimbang. Sektor informal pulih lebih cepat daripada sektor formal. Ini butuh kebijakan ekspansif dan dukungan iklim investasi yang kuat,” ujarnya.

Sementara itu, Menaker Yassierli tetap mengapresiasi semangat penyelenggaraan job fair di berbagai daerah, dengan catatan pentingnya perbaikan tata kelola.

“Kita harus apresiasi semangatnya, tapi ke depan perlu koordinasi dan pembinaan yang lebih baik,” ucapnya.

Insiden di Bekasi dan kritik terhadap stimulus ekonomi memperlihatkan bahwa penyediaan lapangan kerja tetap menjadi tantangan besar di tengah upaya pemulihan ekonomi.

Bursa kerja tak bisa hanya menjadi seremoni tahunan, tapi juga harus menjawab kebutuhan nyata jutaan pencari kerja yang berharap, setidaknya, satu peluang yang layak untuk masa depan mereka.

Baca juga: 25.000 Pencari Kerja Padati Job Fair Bekasi, Berebut 2.517 Lowongan Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau