JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen TikTok merespons kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan TikTok Shop di Indonesia.
PHK unit bisnis e-commerce milik ByteDance Ltd. itu dilakukan sebagai langkah pemangkasan biaya setelah merger dengan Tokopedia pada 2024.
Juru Bicara TikTok mengatakan, usai mengambil alih atau akuisisi saham Tokopedia, perusahaan fokus pada pengembangan bisnis, termasuk memanfaatkan kekuatan TikTok Shop dan Tokopedia untuk melayani basis pengguna mereka.
Baca juga: Penjual Tokopedia Dialihkan ke TikTok Shop, Begini Penjelasan TikTok
Kendati begitu, Juru Bicara TikTok enggan membeberkan alasan utama TikTok Shop melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya.
“Sejak akuisisi Tokopedia, fokus kami adalah memanfaatkan kekuatan TikTok Shop dan Tokopedia guna melayani basis pengguna kami yang beragam dengan lebih baik,” ujar Juru Bicara TikTok saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/6/2025).
Perusahaan platform media sosial ini rutin melaksanakan evaluasi terhadap kebutuhan bisnisnya hingga melakukan penyesuaian untuk memperkuat organisasi.
“Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” paparnya.
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (1/6/2025), TikTok Shop dilaporkan memangkas staf di semua tim e-commerce, termasuk logistik, operasional, pemasaran, dan pergudangan.
Sumber yang meminta tidak disebutkan namanya mengungkapkan, langkah lebih lanjut soal PHK TikTok Shop akan dilakukan paling cepat pada Juli 2025.
Nantinya, PHK tersebut akan membuat Tokopedia dan TikTok Shop hanya memiliki sekitar 2.500 karyawan secara total di Indonesia.
Baca juga: Ratusan Karyawan TikTok Shop Kena PHK, Efek Merger Mulai Terasa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.