Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindah Bank, Pilihan Strategis Pejuang KPR untuk Atasi Floating Rate

Kompas.com - 05/06/2025, 12:00 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketidakpastian ekonomi global kini terasa hingga ke dapur rumah tangga. Bagi para pemilik rumah yang membelinya melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR), situasi ini menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah menghadapi risiko kenaikan suku bunga KPR yang mengambang (floating rate).

Tak sedikit yang mulai merasa waswas. Salah satunya adalah Lynda (30), pekerja swasta yang sudah lima tahun mencicil rumah melalui salah satu bank milik negara (Himbara).

“Jujur aku itu sekarang takut banget, karena ekonomi yang enggak jelas. Takut bunga bank naik, takut kena PHK. Kalau bunga naik, makin susah ini,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (9/4/2025).

Kekhawatiran Lynda bukan tanpa alasan. Dengan cicilan KPR yang sifatnya floating, ia harus siap menghadapi lonjakan angsuran ketika suku bunga naik. Situasi ini diperparah dengan kebutuhan pemeliharaan rumah yang juga menyedot dana tidak sedikit.

“Belum lagi harus maintenance rumah yang enggak murah kan. Tapi ya jalani saja. Sekarang sangat hati-hati di keuangan,” tambahnya.

Baca juga: Jual Emas demi Lunasi Rumah, Secuil Cerita Pejuang KPR yang Terjepit Ketidakpastian 2025

Bunga Floating, Tantangan Pejuang KPR

Sistem bunga floating pada KPR membuat cicilan bisa berubah sewaktu-waktu tergantung pada suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Ketika kondisi ekonomi global tidak menentu, bank bisa menaikkan bunga kredit demi menjaga likuiditas, yang berdampak langsung ke para debitur.

Dalam kondisi seperti ini, opsi memindahkan KPR (take over) ke bank lain yang menawarkan bunga tetap (flat) atau skema syariah menjadi pertimbangan.

Baca juga: Strategi Bertahan Pejuang KPR Hadapi Bunga Floating: Pindah Bank

Strategi Lynda: Rencana Pindah Bank

Lynda mulai mempertimbangkan take over KPR ke bank swasta seperti BCA atau ke Bank Syariah Indonesia (BSI), setelah mendengar bunga yang ditawarkan lebih kompetitif.

“Aku ada niat pindah ke BSI atau BCA. Kata temanku lebih murah. Di Himbara mahal, aku hitung-hitung kok rugi,” ujarnya.

Namun, Lynda menyadari langkah ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih membuatnya menahan diri dari keputusan berisiko.

Baca juga: Cerita Pejuang KPR Bertahan di Tengah Himpitan: Sempat Kepikiran Jual Rumah Jika Kena PHK...

Tips dari Lynda bagi Calon Pejuang KPR: 

  • Hitung cicilan berdasarkan penghasilan pokok, bukan bonus atau penghasilan tambahan
  • Bedakan biaya hidup dengan gaya hidup; prioritaskan kebutuhan
  • Pilih rumah dari developer tepercaya agar biaya perawatan tidak membengkak
  • Pertimbangkan lokasi rumah dan risiko lingkungan seperti banjir
  • Bandingkan bunga antar bank dan pelajari skemanya secara menyeluruh
  • Jika belum yakin, pertimbangkan untuk menyewa rumah sambil mengamati situasi ekonomi

“Kalau enggak bisa komitmen jangka panjang, sebenarnya ngontrak lebih bagus sih. Setahun atau dua tahun dulu sambil lihat ekonomi,” tambah Lynda.

Baca juga: Apa Saja Perlindungan OJK buat Para Pejuang KPR? Simak Aturan-aturannya

Halaman:


Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau