JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menilai pengalihan penjual dari Tokopedia ke TikTok Shop berpotensi mengancam eksistensi UMKM di dalam negeri.
Pernyataan tersebut diutarakan di tengah isu TikTok mulai mengarahkan penjual di Tokopedia untuk beralih ke TikTok Shop. Langkah ini merupakan bagian dari integrasi lintas platform.
“Jangan sampai praktik korporasi, antara aplikator dan lain sebagainya ini bisa memiliki impact (dampak) negatif terhadap pengusaha mikro kita,” ujar Maman saat ditemui di SME Tower, SMESCO, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2025).
Baca juga: Penjual Tokopedia Dialihkan ke TikTok Shop, Begini Penjelasan TikTok
Maman tidak mempersoalkan adanya aktivitas bisnis unit bisnis e-commerce milik ByteDance Ltd. itu, dengan catatan tidak membunuh keberlangsungan UMKM.
Dia pun menegaskan akan mengambil berbagai langkah untuk melindungi pelaku usaha mikro ini. Bahkan, memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada usaha mikro dan produk lokal untuk berjaya di pasar Tanah Air.
“Saya pikir silakan seluruh pihak usaha e-commerce ini mereka melakukan aktivitas usahanya, yang terpenting ada perlindungan, yang terpenting prioritas untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada usaha mikro kita dan produk lokal kita, kita akan ada di situ,” paparnya.
TikTok sebelumnya sudah membantah soal kabar pengalihan penjualan dari Tokopedia ke TikTok Shop.
Baca juga: Penjual Tokopedia Dialihkan ke TikTok Shop, Kemendag Buka Suara
Justru, manajemen platform sosial media asal China itu menyebut adanya penyatuan seller center, setelah Tokopedia dan TikTok Shop digabungkan alias merger pada Maret 2024 lalu.
Juru Bicara TikTok mengatakan, integrasi seller center mulai diterapkan pada akhir 2024 lalu. Kemudian, bisa diakses oleh semua penjual, baik di Tokopedia maupun TikTok Shop, per 8 April 2025.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya