Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah telah menggelontorkan berbagai insentif ekonomi, termasuk diskon tarif listrik 50 persen pada Januari-Februari 2025, diskon tarif tol, dan bantuan subsidi upah (BSU).
Pada Juni-Juli 2025, pemerintah menerapkan lima insentif ekonomi, yang meliputi diskon transportasi umum, diskon tarif tol, bantuan sosial pangan, bantuan subsidi upah (BSU), dan perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari BPJS Ketenagakerjaan.
Total biaya untuk kelima insentif ini diperkirakan mencapai Rp 24,44 triliun, dengan APBN menanggung Rp 23,59 triliun, sedangkan dua program lainnya dibiayai melalui skema non-APBN.
"Diharapkan ini bisa menjaga terhadap industri-industri yang juga padat karya yang juga terdampak kepada ekspor ke Amerika," ucapnya. "Kami juga monitor dari berbagai negara di OECD yang sebagian besar juga membuat paket-paket agar bisa menjaga daya beli masyarakatnya dalam situasi seperti sekarang," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya