JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang musim liburan pertengahan tahun, masyarakat mulai mempersiapkan berbagai kebutuhan perjalanan. Namun, ada satu hal yang kerap terlupakan, yakni potensi risiko selama berlibur. Mulai dari keterlambatan penerbangan, kehilangan bagasi, hingga gangguan kesehatan mendadak, berbagai ketidaknyamanan ini bisa saja terjadi dan berdampak pada rencana liburan.
"Permasalahan seperti delay, ketinggalan penerbangan karena force majeure, kerusakan atau kehilangan bagasi, hingga kehilangan barang berharga merupakan kejadian yang paling sering dialami wisatawan," ujar Maria Susana, Head of Travel Management & Direct Retail PT Sompo Insurance Indonesia, melalui keterangan pers, Rabu (11/6/2025).
Menurut Maria, berbagai risiko tersebut dapat diantisipasi melalui asuransi perjalanan. Dengan memenuhi ketentuan pengajuan klaim, perusahaan asuransi dapat mengganti kerugian finansial yang timbul akibat insiden selama perjalanan.
Baca juga: Musim Liburan Tiba, Simak Tips Pilih Asuransi Perjalanan Berikut
"Asuransi perjalanan tidak mencakup penyakit bawaan. Namun, biaya pengobatan akibat kecelakaan atau sakit mendadak tetap bisa diganti, baik secara reimburse maupun cashless, tergantung ketentuan polis," jelas Maria.
Ia menambahkan, beberapa perusahaan asuransi masih menawarkan manfaat tambahan terkait COVID-19, termasuk penggantian biaya karantina dan pengobatan bila tertular selama perjalanan. Hal ini dinilai relevan mengingat adanya peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia.
Baca juga: Di Tengah Kenaikan Biaya Asuransi, Kelas Menengah Bergantung ke BPJS Kesehatan?
Selain manfaat medis dan kompensasi keterlambatan perjalanan, pemegang polis juga dapat memilih perlindungan individu atau keluarga. Jenis perlindungan ini penting untuk ditentukan sejak awal, disesuaikan dengan kebutuhan.
"Kalau mengambil perlindungan keluarga, manfaat asuransi hanya berlaku jika seluruh anggota keluarga yang didaftarkan bepergian bersama-sama. Kalau bepergian terpisah, perlindungan tidak berlaku," jelas Maria.
Adapun periode perlindungan dapat disesuaikan dengan lama perjalanan, mulai dari harian, mingguan, hingga tahunan. Pemilihan jenis manfaat akan mempengaruhi besaran premi yang harus dibayar.
Baca juga: Selain Skema Patungan Bayar Klaim, Ini Aturan Baru Asuransi Kesehatan
Maria mengingatkan, selain perlindungan perjalanan, masyarakat juga dapat mempertimbangkan asuransi properti sebagai pelengkap. Produk ini berguna untuk melindungi aset-aset di rumah dari risiko seperti pencurian atau kebakaran selama rumah ditinggalkan untuk berlibur.
"Perlindungan tambahan seperti asuransi properti akan membuat liburan terasa lebih tenang, karena aset di rumah juga terjaga," ujar Maria.
Dengan memahami manfaat dan batasan dari asuransi perjalanan, masyarakat diharapkan dapat memilih perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan sehingga perjalanan liburan berjalan lebih nyaman dan aman.
Baca juga: Nasabah Asuransi Ikut Bayar 10 Persen Klaim, Pengamat: Hanya Itu yang Bisa Ringankan Biaya Premi
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini