JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Fanshurullah Asa meminta Lembaga Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (DANANTARA) secara proaktif melakukan konsultasi dengan KPPU.
Hal itu diungkapkan oleh Fanshurullah saat melakukan pertemuan dengan Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan di kantor Dewan Ekonomi Nasional Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Danantara dinilai harus banyak melakukan koordinasi dan membahas berbagai pilihan investasi yang berimplikasi pada peta persaingan di pasar.
Baca juga: Danantara Buka-bukaan Alasan Suntik Garuda Rp 6,6 Triliun
“Koordinasi ini penting agar investasi strategis tetap sejalan dengan prinsip keterbukaan pasar, efisiensi, dan keadilan bagi semua pelaku usaha,” ujar Fanshurullah dalam siaran persnya, Rabu (25/6/2025).
Menurut Fanshurullah, instrumen analisis kebijakan persaingan yang dimiliki KPPU saat ini, yakni Daftar Periksa Kebijakan Persaingan Usaha (DPKPU) sesuai Peraturan KPPU Nomor 4 Tahun 2023, dapat menjadi alat untuk membantu Danantara dan pemerintah agar memastikan kebijakan yang disusun sejalan dengan prinsip persaingan usaha yang sehat dan tidak menciptakan hambatan pasar baru.
“Kami berharap komunikasi antar-lembaga dapat semakin diperkuat. KPPU siap bersinergi untuk memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan bukan sekadar formalitas, namun menjadi masukan kebijakan yang benar-benar berdampak bagi perekonomian nasional,” ujarnya.
Sebagai informasi, Danantara sendiri melakukan investasi sebesar 5 miliar dollar AS atau setara Rp 81,4 triliun (kurs Rp 16.293 per dollar AS) hingga akhir 2025 ini.
Managing Director Finance Badan Pengelola Investasi Danantara, Arief Budiman, mengatakan bahwa rencana investasi Danantara itu bertujuan membantu menyediakan pembiayaan di berbagai proyek-proyek prioritas yang telah ditetapkan secara strategis.
“Bagaimana kita bisa membantu pasar keuangan sehingga pemodalan, akses terhadap pembiayaan itu lebih dapat diakses sektornya seperti apa untuk tahap awal? Ada delapan sektor awal yang difokuskan,” ujar Arief di acara “Simposium Nasional Sumitronomics Terhadap Arah Ekonomi Indonesia” di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Baca juga: Danantara Kelola 889 Perusahaan BUMN, Bidik Investasi Global
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang