JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini menguat dan bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/8/2025).
Sementara itu, mata uang garuda pagi ini juga menguat pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.03 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.973,69 atau naik 37,51 poin (0,47 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.936,17.
Sebanyak 284 saham melaju di zona hijau dan 143 saham di zona merah. Sedangkan 193 saham lainnya stagnan.
Baca juga: Apakah IHSG Hari ini Bisa Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 890,59 miliar dengan volume 2,13 miliar saham.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Meksiko berencana menaikkan tarif terhadap barang China sebagai usulan dalam anggaran 2026 mendatang.
Kenaikan tarif ini terutama dikenakan pada produk impor seperti mobil, tekstil, dan plastik yang bertujuan untuk melindungi produsen dalam negeri dari persaingan dengan China.
Tak hanya China, Meksiko juga berencana untuk menaikkan tarif untuk negara kawasan Asia lainnya.
Dari dalam negeri, Danantara Indonesia berencana menerbitkan Patriot Bond senilai Rp 50 triliun, sekitar 3,1 miliar dollar AS, dalam dua seri berjangka 5 dan 7 tahun, masing-masing senilai Rp 25 triliun dengan tingkat kupon 2 persen.
Instrumen ini ditujukan sebagai sumber pendanaan jangka menengah hingga panjang guna mendukung transformasi ekonomi, memperkuat kemandirian pembiayaan nasional, serta mendorong peran dunia usaha.
"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 7.800–8.000," kata dia dalam analisisnya, Kamis (28/8/2025).
Sementara itu, bursa kawasan Asia hari ini dibuka bervariasi, dengan Strait Times naik 0,04 persen (1,56 poin) di level 4.247,12, Nikkei naik 0,38 persen (163,5 poin) ke level 42.683,80.
Shanghai Composite turun 0,10 persen (3,69 poin) di level 3.796,65 dan Hang Seng turun 1,04 persen (263,16 poin) ke level 24.938,58.
Rupiah
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.361 per dollar AS atau menguat 7,00 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.368 per dollar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dollar AS.
Pasalnya, dollar AS telah berbalik tertekan oleh kembalinya kekhawatiran seputar intervensi Presiden AS Donald Trump pada The Fed menyusul pernyataan pengacara Gubernur The Fed Lisa Cook yang berencana menuntut Trump.
Sementara itu, sikap dovish dari pejabat The Fed NY John Williams mengenai pemangkasan suku bunga juga ikut menekan dollar AS.
Dari dalam negeri, Lukman menjelaskan, demo yang akan terjadi di DPR hari ini bisa menurunkan sentimen, tetapi tidak akan berdampak besar pada rupiah kecuali terjadi kerusuhan dan anarkis.
"Range perdagangan rupiah hari ini berada di 16.300-16.400," ucap dia.
Para buruh di tiga belas kota di Indonesia hari ini menggelar aksi serentak untuk menuntut kenaikan upah pada Kamis (28/8/2025).
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, aksi serentak digelar di kota-kota yang memiliki industri besar, antara lain di Jakarta, Serang - Banten, Bandung - Jawa Barat, Semarang - Jawa Tengah, Surabaya - Jawa Timur, Medan - Sumatera Utara, Banda Aceh - Aceh, Batam - Kepulauan Riau, Bandar Lampung - Lampung, Banjarmasin - Kalimantan Selatan, Pontianak - Kalimantan Barat, Samarinda - Kalimantan Timur, Makassar - Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan berbagai daerah lain. Untuk aksi di Jakarta, buruh rencananya akan menyampaikan aspirasi di depan gedung DPR RI atau Istana Kepresidenan Jakarta.
"Tidak kurang dari 10.000 buruh dari Karawang, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, dan DKI Jakarta akan bergerak menuju Jakarta," ujar Iqbal dalam keterangan resminya yang dikutip Kamis.
Baca juga: Wall Street Ditutup Menanjak, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Sambut Laporan Keuangan Nvidia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini