JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang menjalin kerja
sama investasi dengan PT Arena Pacu Nusantara (Sarga Land) dan Euro Asia Management.
Kerja sama ini akan mengembangkan SunPark Village Club, pacuan kuda dan sarana golf sebagai destinasi pariwisata terpadu di Jawa Tengah dan nasional.
Kemitraan strategis ini dituangkan dalam Penandatanganan Kesepakatan Bersama (MoU) tentang Pengembangan Konsep SunPark Village Club, Golf & Horse Race sebagai Destinasi Resor Terpadu Penggunaan Campuran Pariwisata & Rekreasi di KEK Industropolis Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Baca juga: Sepatu Converse Produksi KEK Industropolis Batang Diekspor ke AS dan Australia
“Proyek ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan harapan Presiden Prabowo Subianto agar kawasan ini menjadi Shenzhen-nya Indonesia. Kami percaya Euro Asia dan Sarga Group bisa membantu kami dalam mengembangkan konsep pariwisata di KEK Industropolis Batang," kata Direktur Utama KEK Industropolis Batang Ngurah Wirawan dalam siaran pers, Kamis (28/8/2025).
Wirawan menyatakan, pihaknya menyediakan lahan seluas 200 hektar dan memastikan dan menyediakan infrastruktur dan fasilitas pendukungnya.
Sementara itu, CEO & President Director Euro Asia Management Louis Gerard Saliot menuturkan, pihaknya memiliki visi pengembangan pariwisata Batang yang besar di Jawa Tengah karena populasi yang besar dan konektivitas yang bagus.
"Sehingga kami memiliki konsep baru dengan menargetkan segmen pasar yang berfokus pada kegiatan keluarga,” jelasnya.
Baca juga: KEK Industropolis Batang Dipromosikan ke Investor Australia
Adapun Direktur Utama PT Arena Pacu Nusantara, Aseanto Oudang menuturkan, pihaknya masuk dengan keahlian dan misinya, yaitu mengembangkan pacuan kuda di Indonesia.
"Dengan potensi dan audience pacuan kuda sebagai sebuah sportainment yang besar dan dapat dinikmati semua kalangan, kami berharap dapat menjalankan kerja sama ini untuk mendukung kemajuan olahraga dan pariwisata Indonesia, yang memberikan multiplier effect bagi masyarakat," terangnya.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus menjadi motor penggerak bagi industri pariwisata Jawa Tengah.
Rencana pengembangan kawasan wisata ini mulai proses perencanaan di tahun ini dan proses pembangunan pada akhir tahun 2026.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini