MALANG, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, 54 persen dari total outstanding pembiayaan pinjaman daring (pindar) atau pinjaman online (pinjol) di Indonesia menyasar kaum perempuan.
Fakta ini menunjukkan peran signifikan perempuan dalam pemanfaatan teknologi finansial.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman saat memberikan orasi ilmiah di acara Wisuda Ke-119 Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (28/8/2025).
Baca juga: Cara Cek Pinjol Resmi OJK via WhatsApp, Cepat dan Praktis
"Berdasarkan jenis kelamin, outstanding pembiayaan sebesar 54 persen menyasar kaum perempuan. Ini karena memang kaum perempuan lebih adaptif dan senang dengan teknologi ini," kata Agusman.
Secara keseluruhan, industri pinjol di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang solid. Per Juni 2025, outstanding pembiayaan industri ini mencapai lebih dari Rp 83 triliun, dengan pertumbuhan mencapai 25 persen.
Agusman juga menyoroti tingkat kesehatan industri yang terjaga. Angka wanprestasi atau kredit macet tercatat sebesar 2,8 persen.
"Secara teori dan praktik di sektor keuangan, tingkat wanprestasi yang membahayakan itu di atas 5 persen. Jadi, angka 2,8 persen ini menunjukkan bahwa industri pinjol masih sangat terkendali dan sehat," jelasnya.
Baca juga: Sidang Terbesar dalam Sejarah KPPU, 97 Perusahaan Pinjol Jadi Terlapor Dugaan Kartel
Dikatakannya, pertumbuhan industri ini secara konsisten berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan sekaligus mendorong sektor produktif.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya