JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) menyoroti dampak aksi demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia terhadap industri pameran.
Ketua Umum Asperapi Hosea Andreas Runkat mengatakan, banyak agenda pameran yang tertunda atau bahkan dibatalkan karena rangkaian aksi demo pada 25 sampai 31 Agustus 2025.
"Banyak agenda event yang ditunda bahkan dibatalkan, memperburuk kondisi industri yang sejak awal tahun telah tertekan akibat efisiensi anggaran dari pemerintah maupun korporasi," ujar Andreas dalam keterangan tertulis, Senin (1/9/2025).
Baca juga: Soal Dampak Demo ke Ekonomi, Menko Airlangga: Jangka Pendek, Kami Harapkan Membaik Segera
“Industri pameran merupakan penggerak ekonomi yang strategis, menciptakan lapangan kerja, sekaligus membuka peluang perdagangan, pariwisata, dan investasi. Tanpa situasi yang kondusif, ekosistem usaha ini akan semakin sulit berkembang,” jelasnya.
Dengan demikian, Asperapi mengajak seluruh pihak menjaga persatuan dan stabilitas nasional.
Andreas menegaskan, pihaknya mendukung kebebasan berpendapat yang merupakan bagian dari demokrasi, sekaligus menyampaikan doa dan empati kepada korban meninggal maupun terluka.
Meskipun industri pameran sangat terdampak secara ekonomi, tetapi keselamatan dan keutuhan bangsa Indonesia adalah yang utama.
Baca juga: Di Bursa Efek, Menko Airlangga Ucapkan Duka Cita kepada Korban Demo
"Kami percaya semakin cepat Indonesia kembali kondusif dan aman, maka semakin cepat pula pemulihan ekonomi dapat terwujud, termasuk bagi industri pameran," tutur Andreas.
"Kami mendorong terciptanya solusi bersama yang menguntungkan semua pihak agar Indonesia tetap dipercaya dunia internasional sebagai destinasi investasi dan perdagangan," tambahnya.