Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ali Wardhana, Menteri Keuangan Indonesia Terlama

Kompas.com - 02/09/2025, 14:42 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini banyak orang yang mengira bahwa Sri Mulyani Indrawati adalah Menteri Keuangan Indonesia terlama sepanjang sejarah.

Sri Mulyani pertama kali dipercaya sebagai Menteri Keuangan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2005–2010.

Setelah sempat meninggalkan kabinet dan menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia di Amerika Serikat (AS), ia kembali dipanggil Presiden Joko Widodo pada 2016 dan terus mengemban jabatan tersebut hingga akhir masa pemerintahan Jokowi pada 2024.

Pergantian kepemimpinan tidak membuat posisi Sri Mulyani tergeser. Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang terpilih dari Pilpres 2024, ia kembali dipercaya sebagai bendahara negara.

Jika dihitung, total masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan telah mencapai 13 tahun, menjadikannya pembantu presiden di bidang keuangan bagi tiga kepala negara berbeda.

Baca juga: Sri Mulyani Diterpa Isu Mundur, Ekonom Ingatkan Risiko Guncangan Pasar

Profil Menteri Keuangan Indonesia terlama

Meski demikian, catatan panjang Sri Mulyani masih belum melampaui rekor Ali Wardhana, Menteri Keuangan terlama dalam sejarah Indonesia.

Mengutip laman Kemenko Perekonomian, Ali Wardhana yang juga pernah menjabat sebagai Menko Ekonomi ini lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 6 Mei 1928.

Usianya terbilang panjang. Ali Wardhana wafat di Jakarta pada 14 September 2015 di usia 87 tahun. Ia menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 1968, di awal pemerintahan Presiden Soeharto, hingga 1983.

Total, ia menduduki kursi tersebut selama 15 tahun. Setelah itu, Ali masih dipercaya Soeharto sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Pengawasan Pembangunan periode 1983–1988.

Latar belakang akademiknya turut memperkuat reputasi. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1958 ini melanjutkan studi ke University of California, Berkeley, dan meraih gelar doktor ekonomi pada 1962.

Baca juga: Kantor Sri Mulyani Dijaga TNI AU

Sebagai Menteri Keuangan, Ali Wardhana dikenal sebagai arsitek utama stabilisasi ekonomi pasca-hiperinflasi 1960-an atau di masa awal rezim Orde Baru.

Salah satu keberhasilan besarnya adalah memangkas inflasi dari level 650 persen pada 1966 menjadi sekitar 20 persen dengan menerapkan kebijakan anggaran berimbang.

Tak hanya itu, Ali juga menggulirkan kebijakan devaluasi rupiah pada 1977 dan 1978, merapikan sistem bea masuk, serta melakukan pemberantasan penyelundupan.

Langkah-langkah tersebut membuatnya disegani sebagai bagian dari kelompok teknokrat yang populer dengan sebutan "Mafia Berkeley", yang berperan besar dalam membangun fondasi pertumbuhan ekonomi era Orde Baru.

Baca juga: Sederet Fakta soal Isu Menteri Keuangan Sri Mulyani Mundur: Bungkamnya Wamenkeu dan Bantahan Airlangga

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau