Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Masih Tinggi, Mentan Amran Sebut Pangan RI Baik-baik Saja

Kompas.com - 03/09/2025, 19:46 WIB
Suparjo Ramalan ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah sorotan publik soal harga beras yang masih tinggi, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa kondisi pangan nasional masih terkendali.

Ia merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan dampak kenaikan harga beras terhadap inflasi justru sangat kecil.

Menurutnya, kenaikan harga beras hanya memberi dampak kecil terhadap inflasi, yakni 0,03 persen saja.

Adapun inflasi merupakan salah satu indikator penting untuk melihat stabilitas harga pangan.

Baca juga: Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Data BPS mencatat inflasi nasional turun dari 2,37 persen menjadi 2,31 persen.

Artinya, meskipun harga beras di pasar terasa mahal, secara keseluruhan kontribusi pangan, yang biasanya punya pengaruh besar terhadap inflasi, masih menunjukkan tren yang terkendali.

“Sudah lihat nggak BPS? Hasil BPS terhadap inflasi pengaruhnya 0,03 persen. Dan inflasi kita itu salah satu indikator ya, inflasi kita turun dari 2,37 menjadi 2,31. Itu artinya apa? Pangan kita yang kontribusi tertinggi biasanya itu menunjukkan bahwa baik-baik saja,” ujar Amran saat ditemui wartawan di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Lebih jauh, Amran menilai kondisi saat ini wajar, sebab terjadi pergeseran konsumsi beras dari segmen premium ke medium yang lebih banyak tersedia di pasar tradisional.

“Toh sekarang ini transisi pergeseran pangan kita dari premium itu bergeser ke medium, pasar tradisional, dan itu terjadi,” paparnya.

Harga beras naik. KOMPAS.com/LIDIA PRATAMA FEBRIAN Harga beras naik.
Ia juga memastikan tidak ada indikasi kelangkaan beras di lapangan. Pasalnya, tidak terjadi antrean konsumen saat membeli beras di pasar.

Soal produksi, Amran mengeklaim stok nasional justru menunjukkan tren positif.

Data BPS memperkirakan produksi beras hingga Oktober 2025 mencapai 31 juta ton, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 28 juta ton.

Dengan capaian itu, Amran optimistis pasokan beras aman meski harga di pasar tengah bergejolak.

Pemerintah, kata dia, tetap mengawasi distribusi agar masyarakat tidak terdampak secara signifikan.

“Artinya produksi di atas surplus 3 juta ton dibanding tahun lalu. Dan yang menarik adalah 31 juta ton itu sampai Oktober. Tahun lalu itu produksi hanya 30 juta ton. Padahal masih ada 2 bulan nih. Estimasi kita itu 34 juta ton,” beber Amran.

Baca juga: Berharap Swasembada Beras Terwujud Tahun Ini, Mentan: Mudah-mudahan Tidak Ada Guncangan Lagi

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau