Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Antam Rekor Lagi, Saatnya Profit Taking atau Justru Beli?

Kompas.com - Diperbarui 04/09/2025, 21:58 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Pada Kamis (3/9/2025), harga emas Antam dipatok Rp 2.044.000 per gram, naik Rp 9.000 dibandingkan sehari sebelumnya. Angka ini melewati rekor yang tercatat pada 23 April 2025, yakni Rp 2.039.000 per gram.

Kenaikan harga emas ini membuat banyak investor melirik emas sebagai instrumen investasi. Namun, analis mengingatkan agar langkah tersebut tidak diambil secara terburu-buru tanpa strategi.

Baca juga: Investasi Emas Digital, Pilihan Cerdas untuk Generasi Muda Masa Kini

Jangan Terjebak Euforia Rekor

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai emas dunia masih memiliki prospek positif, bahkan diperkirakan bisa naik ke kisaran 3.700–3.800 dollar AS per troy ounce tahun ini, atau sekitar 6–8 persen lebih tinggi.

Meski demikian, ia mengingatkan potensi koreksi tetap ada. “

Investor bisa melakukan profit taking sekitar 30 persen dari total kepemilikan. Secara historis, koreksi cukup besar kerap terjadi usai harga emas tembus level tertinggi. Investor bisa kembali masuk di harga yang lebih rendah,” ujar Lukman, Kamis (4/9/2025) dikutip dari Kontan.

Ia menyarankan investor pemula menggunakan strategi dollar cost averaging (DCA), yakni mengakumulasi emas secara bertahap, baik ketika harga terkoreksi maupun kembali naik.

Cara ini dapat meminimalisir risiko membeli di harga terlalu mahal.

Pegawai menunjukkan emas Antam yang dijual di Butik Emas. Cek daftar harga emas Antam hari ini.ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt Pegawai menunjukkan emas Antam yang dijual di Butik Emas. Cek daftar harga emas Antam hari ini.

Baca juga: Kenalkan Investasi Emas sejak Dini untuk Anak, Lakuemas Hadirkan Promo Hari Anak Nasional

Momentum Beli Emas yang Tepat

Founder Traderindo, Wahyu Laksono, menilai kenaikan harga emas masih akan didorong oleh sejumlah faktor global.

Di antaranya ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed, inflasi dunia, meningkatnya permintaan emas dari bank sentral, hingga ketidakpastian geopolitik.

Menurutnya, momentum beli emas yang paling baik adalah ketika harga terkoreksi tajam.

“Momentum beli yang direkomendasikan untuk hasil optimal adalah saat terjadi koreksi harga yang signifikan di tengah ekspektasi penurunan suku bunga global yang semakin jelas, atau ketika ketidakpastian ekonomi maupun geopolitik meningkat tajam,” katanya.

Atur Porsi Investasi

Wahyu menyarankan agar investor tidak menempatkan seluruh aset pada emas. Porsi idealnya sekitar 5–15 persen dari total aset. Dari sisi bentuk, emas batangan dinilai lebih baik ketimbang perhiasan.

“Perhiasan kurang direkomendasikan karena ada biaya pembuatan yang tinggi dan potongan saat menjual,” jelas Wahyu.

Untuk investor bermodal terbatas, tabungan emas bisa menjadi pilihan. Bagi pemula, emas batangan berukuran kecil juga lebih mudah dijangkau.

Baca juga: Cara Investasi Emas untuk Pemula, Mudah dan Minim Risiko

Prospek Harga Emas Antam

Wahyu memperkirakan harga emas Antam berpotensi menembus Rp 2.200.000–Rp 2.250.000 per gram di akhir tahun jika kombinasi kenaikan emas global dan pelemahan rupiah terjadi.

Namun jika harga emas dunia melemah dan rupiah menguat, level bawah emas Antam diprediksi ada di kisaran Rp 1.800.000–Rp 1.850.000 per gram.

Lukman di sisi lain memperkirakan harga emas Antam akan bergerak di rentang Rp 2.157.000–Rp 2.197.000 per gram hingga akhir 2025.

(Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Handoyo)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Harga Emas Antam Cetak Rekor Baru Lagi, Intip Strategi Investasinya

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau