JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) atau BBTN akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan, langkah ini dilakukan dalam rangka meminta persetujuan pemegang saham atas spin-off atau pemisahan unit usaha syariah (UUS) dan penggabungan ke Bank Syariah Nasional (BSN) sebagai bank cangkang.
Sebelumnya, PT Bank Victoria Syariah telah mendapatkan persetujuan dari RUPSLB untuk perubahan nama BTN Syariah menjadi Bank Syariah Nasional (BSN).
Baca juga: OJK Catat Aset Perbankan Syariah Naik Jadi Rp 967,33 Triliun Per Juni 2025
“Pada bulan Oktober, BTN merencanakan RUPSLB untuk persetujuan pemisahan bisnis syariah secara resmi, sehingga BSN dapat beroperasi secara penuh sebelum tahun 2026,” ungkap Nixon dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025).
Menurut Nixon, spin-off dapat mempercepat pertumbuhan BSN karena akan menarik lebih banyak dana masyarakat dari segmen syariah. "Sehingga akan memiliki kapabilitas untuk bertumbuh lebih tinggi dibanding saat masih berbentuk UUS," imbuh dia.
Hingga semester I-2025, Nixon bilang total aset UUS BTN mencapai Rp 65,56 triliun, atau naik 18,0 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 55,54 triliun.
Peningkatan aset tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan yang konsisten, dengan nilai penyaluran pembiayaan mencapai Rp 48,46 triliun, naik 17,0 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan semester I-2024 yang sebesar Rp 41,41 triliun.
Menurut Nixon, kepercayaan masyarakat juga terus meningkat, yang terlihat dari pertumbuhan DPK yang mencapai 19,8 persen (yoy) menjadi Rp 55,23 triliun pada akhir paruh pertama 2025, dibandingkan Rp 46,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun total laba bersih BTN Syariah tercatat sebesar Rp 401 miliar pada akhir Juni 2025, naik 8,3 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 370 miliar.
Sebagai informasi, BTN berharap bank umum syariah hasil spin-off atau pemisahan unit usaha syariah (UUS) yang bernama Bank Syariah Nasional akan menjadi bank syariah nomor dua di Indonesia.
Nixon mengungkapkan, pemilihan nama tersebut juga merupakan usulan dari Presiden RI Prabowo Subianto. "Kami harapannya menjadi bank syariah terbesar nomor dua lah," ucap dia usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (21/8/2025).
Baca juga: Laba BTN Tembus Rp 1,7 Triliun di Semester I-2025, Naik 13,6 Persen
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang