SINGAPURA, KOMPAS.com – Ho Kwon Ping, Founder Banyan Group, menekankan pentingnya pelaku bisnis Asia Tenggara untuk diversifikasi pasar, terutama menghadapi persaingan global di sektor ekspor barang, jasa, dan pariwisata.
“Pelajaran yang bisa dipetik adalah pepatah lama: ketika dua gajah bertarung, rumput yang terinjak. Itu berlaku bagi kita di Asia Tenggara,” kata Ho Kwon Ping dalam ceramahnya.
Ia menyoroti konflik dagang antara Amerika Serikat dan China, yang berpotensi menimbulkan dampak bagi ekspor kawasan.
Namun, kesepakatan dagang antara kedua negara diprediksi hanya memberi efek sementara bagi Asia Tenggara.
“Net positive jika ada kesepakatan, kita tidak akan dibanjiri ekspor murah dari China ke negara-negara global selatan. Tapi pelajaran utamanya adalah kita harus diversifikasi pasar, keluar dari ketergantungan pada AS dan China,” ujar Ho.
Baca juga: Pendiri Banyan Group: Banyak Pelaku Usaha Berhenti Bergantung dengan Pemerintah soal Perubahan Iklim
Ho menilai beberapa negara ASEAN selama ini sangat tergantung pada China sebagai pasar utama karena kedekatan geografis dan besarnya permintaan.
Ketergantungan itu membuat ekonomi kawasan rentan terhadap perubahan hubungan dagang internasional.
“Perang dagang AS-China dan rivalitas mereka tidak akan hilang dengan mudah. Kita harus segera memperluas pasar,” kata Ho.
Menurut Ho, sektor swasta di Asia Tenggara sudah mulai bergerak tanpa dorongan pemerintah. Peningkatan perdagangan antarnegara ASEAN menjadi salah satu strategi diversifikasi.
“Blok ASEAN memiliki 600 juta penduduk. Perdagangan internal mulai meningkat, semoga ini bisa mengangkat ekonomi kawasan secara keseluruhan,” kata dia.
Baca juga: Pendiri Banyan Group: Banyak Pelaku Usaha Berhenti Bergantung dengan Pemerintah soal Perubahan Iklim
Ho menegaskan, waktu yang diperoleh dari kemungkinan kesepakatan AS-China harus dimanfaatkan untuk memperluas pangsa pasar. Jika tidak, keuntungan sementara itu akan hilang.
“Kita harus memanfaatkan waktu ini untuk diversifikasi pasar, jika tidak, keuntungan sementara dari kesepakatan AS-China akan hilang bagi kita,” ujar Ho Kwon Ping.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang