JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) atau BCIC menyampaikan rencana strategis penguatan modal bank melalui tiga inisiatif.
Hal tersebut disampaikan dalam paparan publik dengan agenda terkait kinerja Tahun Buku 2024 dan Semester I-2025 yang digelar Senin (22/9/2025).
Direktur Bisnis J Trust Bank Widjaja Hendra mengatakan, rencana strategis penguatan modal J Trust Bank dilakukan melalui penguatan keuntungan melalui pendapatan berbasis biaya, pinjaman sindikasi, serta digitalisasi dan jaringan.
Baca juga: Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Selain itu, BCIC juga akan membuat produk berbasis rekening giro dan tabungan yang merupakan sumber dana murah untuk menekan cost of fund. Terkahir Bank JTrust Indonesia akan melakukan ekspansi pada usaha komersil, korporasi, dan retail.
"J Trust Bank terus berfokus pada ekspansi bisnis melalui segmen commercial, corporate, dan retail tentunya menyelaraskan dengan kebijakan perekonomian pemerintah. Kami bersemangat untuk mendukung dan melayani para pelaku usaha di sektor pertanian, manufaktur, infrastruktur dan energi terbarukan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Perencanaan J Trust Bank Helmi A Hidayat menyampaikan, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 112,86 miliar hingga semester I-2025.
“Perseroaan mampu mencatatkan laba posistif pada tahun buku 2024 dengan laba bersih sebesar Rp 2,83 miliar dan meningkatkan kinerja positif dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 112,86 miliar dalam laporan keuangan Semester I-2025," ungkap dia.
Ia memerinci, katalis dalam peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit sebesar 11,09 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2024 menjadi Rp 26,53 triliun dari sebelumnya Rp 23,87 triliun.
Baca juga: Nasabah J Trust Bank Bisa Menabung Sekaligus Dukung Pelestarian Lingkungan dengan Mangrove
Penyaluran kredit bank tumbuh 8,59 persen sepanjang tahun atau year to date (ytd) pada semester I-2025 menjadi Rp 28,81 triliun.
Di sisi lain, per Juni 2025, J Trust Bank membukukan portfolio kredit hijau atau pembiayaan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan sebesar Rp 2,7 triliun atau sebesar 9,36 persen dari total portfolio kredit bank di periode yang sama.
Sementara dana pihak ketiga (DPK) J Trust Bank tercatat Rp 33,96 triliun pada semester I-2025, atau tumbuh 0,19 persen secara tahunan atau ytd.
Sepanjang 2024, BCIC mencatat DPK senilai Rp 33,89 triliun, atau meningkat 5,92 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 32,01 triliun.
Kombinasi pertumbuhan ini pada akhirnya membuat LFR (Loan to Funding Ratio) Perseroan meningkat dari 74,61 persen pada 2023 menjadi 78,25 persen pada tahun 2024 serta 84,82 persen pada semester I-2025.
Helmi mencatat, pada periode yang sama perseroan juga mampu menekan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 2024 dan semester I-2025 sehingga BOPO terus menurun dari 99,12 persen di tahun 2023, 97,26 persen di tahun 2024 dan 93,33 persen di semester I-2025.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang