Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ESDM: 4 SPBU Swasta Setuju Beli BBM dari Pertamina

Kompas.com - 26/09/2025, 19:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan empat dari lima badan usaha swasta sudah sepakat untuk membeli pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina (Persero).

Hal ini terkait dengan arahan pemerintah agar SPBU swasta yang kekurangan stok dapat membeli pasokan BBM berupa base fuel dari Pertamina.

"Sampai hari Rabu malam, itu dari 5 badan usaha swasta, hanya satu badan usaha swasta yang belum sepakat," ujar Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Baca juga: Pertamina Pastikan Kargo Base Fuel Tiba, Siap Pasok SPBU Swasta

Kendati begitu, tidak disebutkan SPBU swasta mana yang sudah sepakat membeli BBM dari Pertamina dan yang belum sepakat.

"Coba dicek nanti, barang yang masih kosong berarti dia yang tidak sepakat," imbuhnya.

Menurut Anggia, pemerintah hanya menjembatani kebutuhan badan usaha swasta dengan Pertamina, selebihnya dilanjutkan dengan kesepakatan yang bersifat business to business (B2B). Maka dalam proses B2B tersebut pemerintah tidak lagi terlibat.

Dalam hal ini, pemerintah juga tidak mengintervensi badan usaha swasta terkait pengadaan pasokan BBM.

"Pemerintah prinsipnya menjembatani kebutuhannya badan usaha swasta dengan duduk bersama dengan Pertamina. Setelah itu pemerintah tidak bisa ikut campur untuk mekanisme mereka," jelasnya.

Baca juga: ESDM Sebut Stok BBM di SPBU Swasta Tersedia Mulai Pekan Ini

Dia menyebut, Pertamina sebagai pemasok BBM telah memenuhi persyaratan yang disepakati dalam pertemuan antara pemerintah dengan seluruh badan usaha.

Kargo base fuel atau BBM murni Pertamina Patra Niaga (PPN) pun telah tiba di Jakarta pada Rabu (24/9/2025). Anggia bilang, spek atau kualitas base fuel itu telah memenuhi standar Lemigas maupun standar internasional dan melibatkan joint surveyor.

"Yang jelas semua persyaratan sudah dipenuhi oleh Pertamina, karena harusnya kalau memang niat baik untuk menyelesaikan masalah ini agar masyarakat bisa terlayani, ya sudah langsung harusnya segera laksanakan B2B-nya dan barang bisa disalurkan segera, karena barangnya sudah ada di Indonesia," ucap dia.

Lebih lanjut, Anggia menyebut, Pertamina juga telah sepakat untuk tidak mengambil keuntungan dalam permasalahan ini, dan harganya ditetapkan secara terbuka.

"Dirut Pertamina sudah menyampaikan bahwa tidak akan mengambil keuntungan dalam kondisi yang sekarang. Yang penting jadi prioritas kita sekarang adalah untuk memberikan barangnya ada di masyarakat, untuk melayani konsumen," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau