JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melalui anak usaha, yakni PT Krakatau Baja Industri (KBI) mengekspor 54.247 ton produk Cold Rolled Coil (CRC) ke Spanyol.
Ini ini merupakan ekspor terbesar untuk produk CRC sepanjang sejarah KS Group.
Pencapaian ini memperkuat posisi Krakatau Steel Group sebagai produsen baja nasional yang mampu menembus pasar internasional dengan produk berkualitas.
Baca juga: Krakatau Steel (KRAS) Bangun Dapur MBG dari Baja Modular
Ilustrasi coil baja.Ekspor ini tidak hanya mencerminkan konsistensi perusahaan dalam memperluas jangkauan pasar, tetapi juga kontribusi nyata terhadap peningkatan devisa negara.
Direktur Utama PT KBI Arief Purnomo menyatakan, ekspor ini merupakan hasil komitmen perusahaan dalam menjaga mutu produk dan layanan.
"Sepanjang tahun 2025, KBI telah mencatat total ekspor CRC sekitar 62.000 ton ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Polandia, Spanyol, Belgia dan Portugal”, ungkapnya dalam siaran pers, Senin (29/9/2025).
Arief menambahkan, pasar ekspor ke depannya akan menjadi salah satu kekuatan penjualan bagi KBI. Saat ini pihaknya sedang gencar bekerja sama dengan para mitra untuk mengakses pasa ekspor untuk produk CRC di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Banjir Baja Impor Murah, Krakatau Steel (KRAS) Pilih Pertahankan Mutu
Kegiatan ekspor ini merupakan hasil kolaborasi Krakatau Baja Industri, Krakatau Posco sebagai penyedia bahan baku, dan Posco Internasional yang melakukan penguatan distribusi pasar internasional.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, ekspor ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekonomi nasional.
"Ekspor baja ke Eropa menunjukkan bahwa produk dalam negeri memiliki daya saing tinggi. Pemerintah akan terus memberikan dukungan agar industri strategis seperti Krakatau Steel semakin berperan dalam memperkuat perekonomian nasional", jelasnya.
Setia mengemukakan, industri baja nasional kini memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur, penguatan industri permesinan, otomotif, galangan kapal, hingga energi.
Baca juga: Krakatau Steel (KRAS) Pacu Ekspor Baja Lapis
Berdasarkan data World Steel Association, pada tahun 2024 Indonesia menempati posisi ke-14 dalam produksi crude steel dunia dengan produksi sebesar 18 juta ton.
Jumlah realisasi produksi ini telah mengalami kenaikan dalam 5 tahun terakhir, yaitu mencapai 110 persen jika dibandingkan produksi 2019 sebesar 8,5 juta ton.
"Keberhasilan ekspor CRC oleh PT KBI bukan hanya kebanggaan bagi KS Group, tetapi juga menjadi bukti bahwa industri baja nasional memiliki kapasitas untuk bersaing dan menembus pasar internasional" ujar Direktur Utama KS Group, Akbar Djohan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang