Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Kita Tabrak dan Seruduk Semua Penghalang yang Sebabkan Kegelapan Demokrasi

Kompas.com - 10/02/2024, 20:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyatakan akan menuntaskan semua persoalan yang dihadapi masyarakat jika dia dan pasangannya, calon presiden Ganjar Pranowo, memenangi Pilpres 2024.

Mahfud menyampaikan hal itu sebelum membacakan maklumat Ganjar-Mahfud jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Mulanya, Mahfud mengaku menerima keluhan dari masyarakat yang ditemuinya selama masa kampanye.

"Ada banyak pelajaran tentang arah perjalanan bangsa ini, ada masalah utama yang kami lihat menjadi kegelisahan orang banyak di Indonesia, yaitu tabir gelap demokrasi dan hilangnya keadilan ekonomi. Demokrasi Indonesia tengah mengalami krisis dan terancam eksistensinya," kata Mahfud dalam hajatan rakyat di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Puan: Kalau Ada Intimidasi Larang Pilih Ganjar-Mahfud, Lawan

Mahfud menilai, suara rakyat yang sejatinya menjadi roh demokrasi, malah nyaris tidak didengar oleh telinga penguasa.

Dia melanjutkan, belakangan, situasi demokrasi di Indonesia mulai membebani masyarakat karena penguasa dan perangkat kekuasaan mulai mengintervensi mereka.

"Sungguh demokrasi Indonesia menuju ke arah kegelapan karena korupsi semakin marak terjadi. Hukum disalahgunakan dan terakhir konstitusi dipermainkan," jelas eks Menko Polhukam itu.

Semua hal itu, menurut Mahfud, berakibat buruk kepada masyarakat. Rakyat menjadi korban karena perekonomian semakin sulit. Sebaliknya, kartel-kartel ekonomi semakin merajalela.

Baca juga: Kampanye di Semarang, Mahfud Bacakan 3 Maklumat jika Terpilih pada Pilpres 2024

Setelah itu, Mahfud bercerita tentang betapa sulitnya akses kesehatan di pelosok-pelosok Tanah Air.

"Kami mendapatkan banyak cerita betapa akses kesehatan tidak merata, lapangan pekerjaan semakin sulit, akses pendidikan semakin sulit juga, hingga harga bahan pokok yang terus melambung. Pertanyaannya, mau sampai kapan kita begini?" kata Mahfud.

Mahfud yakin, jalan keluar untuk menyelesaikan semua masalah itu adalah dengan menghentikan segala sesuatu yang tidak beres di Indonesia.

"Jawabannya tegas, semua yang tidak beres itu harus dihentikan mulai sekarang. Ya, sekarang kita tabrak! Kita seruduk! Kita tabrak dan seruduk semua penghalang yang menyebabkan kegelapan demokrasi dan ketidakadilan ekonomi di Indonesia ini," tegas eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

"Untuk itu, niscaya negara harus hadir, hadirnya negara adalah mandat konstitusi. Pemimpin negara dan pemerintahan wajib melaksanakan mandat tersebut," lanjut Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Nasional
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Nasional
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Nasional
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Nasional
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Nasional
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Nasional
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Nasional
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Nasional
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Nasional
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Nasional
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Nasional
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Nasional
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Nasional
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Nasional
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau