Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Setuju Turunkan Kontribusi Pembayaran Indonesia dalam Proyek Jet Tempur KF-21

Kompas.com - 21/08/2024, 07:52 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korea Selatan sepakat menurunkan kontribusi pembayaran dari Indonesia dalam proyek bersama pengembangan jet tempur KF-21 (KFX/IFX) Boramae.

Kantor berita Korsel, Yonhap, pada Jumat (16/8/2024), melaporkan bahwa Indonesia mengajukan pembayaran menjadi 600 miliar won dalam proyek tersebut, dari komitmen awal 1,6 triliun won.

Pengajuan itu kemudian disetujui otoritas pertahanan Korsel.

“Siap, benar (Korsel sepakat pengurangan). Demikian,” ujar Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan RI Brigjen Edwin Sumantha saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (20/8/2024).

Namun, Edwin enggan mengelaborasi soal dampak penurunan kontribusi pembayaran itu, termasuk soal jumlah prototipe KF-21 yang akan diterima Indonesia.

Baca juga: RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Yang jelas, kata Edwin, Indonesia akan tetap mendapatkan transfer of technology (ToT) atau alih teknologi terkait produksi jet tempur KF-21 dengan Korea Aerospace Industry (KAI) itu.

Salah satu alih teknologi yang akan didapat Indonesia adalah soal mendesain dan membangun jet tempur generasi 4.5 tersebut.

“Membuat beberapa komponen meliputi sayap, ekor, beberapa bagian bodi belakang pesawat dan bagian pylon/adapter untuk weapon dan sensor. Melakukan final assembly, uji terbang dan re-sertifikasi untuk pesawat IFX,” kata Edwin.

Kemudian, Indonesia juga akan mendapatkan ilmu operasional, pemeliharaan, upgrading senjata, sistem avionik, sensor hingga air refueling.

Baca juga: Spesifikasi Jet Tempur KF-21 Boramae Prototipe 5 Alutsista Baru TNI AU, Dilengkapi Rudal Meteor

Adapun kerja sama Korsel dan Indonesia dalam mengembangkan jet tempur KF-21 sudah berlangsung sejak 2014.

Dikutip dari Kompas.id, awalnya Indonesia sepakat akan membiayai 20 persen dari seluruh proyek yang bernilai 8,1 triliun won atau Rp 100 triliun tersebut.

Proyek ini dinilai strategis bagi Indonesia. Sebab, Indonesia tidak hanya akan mendapat pesawat tempur generasi 4.5, tetapi juga mendapat transfer teknologi dan masuk ke dalam rantai pasok global industri pesawat tempur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau