Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Nilai Positif Pertemuan Prabowo, Megawati, dan Gibran Saat Harlah Pancasila

Kompas.com - 07/06/2025, 14:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menilai bahwa kehadiran Presiden Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam upacara peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila 1 Juni lalu, sebagai hal yang wajar sekaligus simbol positif bagi bangsa.

Menurut Ganjar, momen pertemuan ketiga tokoh tersebut dalam satu tempat bukanlah hal luar biasa karena berlangsung dalam konteks acara kenegaraan.

“Bagus lah, karena itu acara formal kenegaraan. Menurut saya, itu sebuah sunnahtullah saja, pasti akan terjadi. Pejabat ketemu pejabat. Kan Ibu juga di BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila),” ujar Ganjar usai menghadiri acara pameran foto Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2025).

Baca juga: Megawati hingga Fadli Zon Hadiri Pameran Foto Karya Guntur Soekarnoputra

Meski demikian, Ganjar menyebut bahwa pertemuan itu tetap memiliki nilai simbolis yang penting, mengingat banyaknya tokoh nasional yang hadir.

Diketahui, dalam pertemuan itu hadir pula Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno.

“Tentu saja, karena banyak tokoh, tidak hanya tiga. Ada Pak Try juga. Kita harapkan itu tidak hanya sekadar simbol, tapi betul-betul mari kita bersama-sama membangun bangsa, saling menghormati, kita ikut rel konstitusi, rel regulasi, dan yang tidak boleh dilupakan, dasar negara,” kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Ganjar juga menanggapi spekulasi soal adanya pertemuan lanjutan antara Megawati dan Prabowo setelah momen Hari Lahir Pancasila.

Dia mengatakan, belum ada informasi terkait pertemuan susulan tersebut.

Baca juga: Pesan Rahasia Antara Prabowo dan Megawati, Sinyal PDIP Merapat?

“Mungkin (akan ada), karena apa namanya, nasi gorengnya belum dimakan. Nanti kalau nasi gorengnya sudah dimakan, berarti akan ada pertemuan,” ujar Ganjar.

“Satu berharap dimasakan nasi goreng, satu sudah menyiapkan bumbunya. Cuma momentumnya saja, karena keduanya masih sibuk," katanya lagi.

Ganjar menyatakan sejauh yang diketahuinya, belum ada pengaturan resmi untuk pertemuan keduanya.

Saat ditanya soal pertemuan Megawati dengan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Ganjar mengaku belum mengetahui isinya.

“Saya malah belum tahu isinya. Saya juga cuma baca dari beritamu. Kalau enggak salah, ada yang bilang rahasia. Nah, saya belum dapat ini rahasianya apa,” ujarnya sambil tersenyum.

Baca juga: Mensesneg Prasetyo Ungkap Pesan Megawati untuk Menjaga Prabowo

Terkait arah politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, Ganjar menegaskan partainya akan tetap bersikap sesuai konstitusi dan selalu konstruktif.

“Kalau PDI Perjuangan selalu punya sikap, tidak pernah kita tidak bersikap. Kita selalu bersikap dalam frame konstitusi, pada Indonesia ke depan seperti apa, pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan seperti apa,” kata Ganjar.

Menurut dia, sikap PDIP adalah mendukung kebijakan yang baik dan mengoreksi bila ada yang kurang.

“Kalau ada statement keras, itulah rasa cinta kita pada bangsa ini dan pada pemerintah ini,” ujar Ganjar.

Baca juga: Menakar Peluang PDIP Gabung Pemerintah Usai Prabowo Titip Pesan untuk Megawati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Nasional
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Nasional
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Nasional
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Nasional
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Nasional
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Nasional
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Nasional
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Nasional
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Nasional
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Nasional
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Nasional
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Nasional
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Nasional
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Nasional
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau