Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Diminta Modernisasi Doktrin dan Alutsista, Tak Hanya Tambah Satuan TNI

Kompas.com - 11/08/2025, 15:28 WIB
Tria Sutrisna,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis intelijen dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro mengingatkan Presiden Prabowo Subianto untuk tidak sekadar menambah jumlah satuan dan jabatan baru di tubuh TNI.

Dia menilai, pembentukan satuan sebaiknya diiringi penguatan doktrin operasi dan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) agar mampu bersaing di kancah global.

“Selain organisasi, ada dua hal lain yang harus diperkuat, yaitu doktrin operasi yang up to date dan peralatan alutsista yang modern. Percuma punya banyak pasukan dan unit komando, tetapi peralatannya tidak mampu bersaing,” ujar Ngasiman saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/8/2025).

Baca juga: Deretan Jabatan Baru di TNI yang Diresmikan Prabowo, Apa Tujuannya?

Ngasiman mengakui bahwa pembentukan satuan baru adalah kewenangan penuh presiden sebagai bagian dari strategi memperkuat pertahanan nasional.

Menurut dia, kebijakan menambah satuan TNI pun masih rasional, asalkan disertai dengan penguatan akuntabilitas agar pembentukn unit militer itu benar-benar bertujuan untuk pertahanan.

“Catatan kami terhadap kebijakan ini haruslah diiringi dengan sejumlah penguatan. Yang pertama, akuntabilitas komando, memang pembentukan berbagai unit militer tersebut bertujuan untuk pertahanan," ujar Ngasiman.

Baca juga: Tambah 162 Satuan Baru dan Lantik Wakil Panglima, Ada Apa dengan TNI?

Kendati demikian, ia meyakini langkah Prabowo tersebut adalah bentuk antisipasi terhadap situasi global yang kian kompleks.

Menurut Ngasiman, maraknya konflik, peperangan, perang dagang, hingga perebutan sumber daya yang memicu intensifnya penggunaan instrumen militer, juga menjadi pertimbangan Prabowo.

“Pada dasarnya presiden ingin membangun militernya berkekuatan penuh. Saya melihatnya ini sebagai bentuk persiapan presiden menghadapi perkembangan lingkungan strategis terkini, di mana intensitas penggunaan militer semakin menonjol hampir di semua kawasan,” kata Ngasiman.

Baca juga: Prabowo Beri Pangkat Jenderal Kehormatan, Pengamat: Bayar Utang Politik

Prabowo bentuk satuan baru TNI

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo meresmikan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru, yakni Kodam XIX/Tuanku Tambusai, Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol, Kodam XXI/Raden Inten, Kodam XXII/Tambun Bungai, Kodam XXIII/Palaka Wira, dan Kodam XXIV/Mandala Trikora.

Peresmian dilakukan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatsus Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).

Dalam kesempatan itu, Presiden juga meresmikan 14 komando daerah Angkatan Laut, tiga komando daerah Angkatan Udara, satu komando operasi udara, enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 brigade teritorial pembangunan, serta sejumlah satuan tempur dan pendukung lainnya.

Baca juga: Ada 6 Kodam Baru hingga 100 Batalion, Posisi Wakil Panglima TNI Dinilai Relevan

Prabowo menegaskan, pembentukan satuan-satuan baru tersebut adalah bagian dari upaya memperkuat pertahanan negara di tengah ketidakpastian global.

“Indonesia tidak mau memihak blok mana pun. Tapi karena itu, tidak ada pilihan lain, Indonesia harus punya pertahanan yang sangat kuat, dan untuk itulah hari ini saya melantik enam Panglima Kodam baru, 20 Komandan Brigade baru, dan 100 Batalion Teritorial Pembangunan baru,” kata Prabowo.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau