Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dasco Ungkap Alasan Pimpinan DPR Tak Temui Pedemo 25-31 Agustus

Kompas.com - 03/09/2025, 18:56 WIB
Tria Sutrisna,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan alasan pimpinan DPR baru bertemu perwakilan mahasiswa pada Rabu (3/9/2025), setelah aksi unjuk rasa besar digelar sejak 25 hingga 31 Agustus 2025 di depan Kompleks Parlemen, Jakarta.

Dasco mengatakan, pimpinan DPR sebenarnya berniat menemui massa aksi pada saat itu.

Namun, situasi di lapangan dinilai tidak lagi kondusif karena adanya kelompok yang dia sebut sebagai “penumpang gelap”.

“Kalau kemarin dalam aksi penyampaian pendapat, kami juga mau keluar untuk menerima seperti pada hari ini ada perwakilan dari DPR yang menerima keluar untuk aksi unjuk rasa,” kata Dasco, usai pertemuan dengan perwakilan mahasiswa di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Rabu.

Baca juga: Dasco Bakal Koordinasi dengan Polisi untuk Bebaskan Pedemo yang Ditangkap

“Tetapi kemarin-kemarin, begitu kita mau keluar, itu sudah bukan murni unjuk rasa. Ada penumpang-penumpang gelap yang tentunya suasana di lapangan tidak kondusif,” sebut Dasco.

Menurut Dasco, DPR terbuka terhadap aspirasi publik, termasuk dari kalangan mahasiswa.

Dia mencontohkan mekanisme rapat dengar pendapat di komisi-komisi yang secara rutin menerima masukan masyarakat.

“Sebetulnya setiap aspirasi itu di DPR itu biasanya di komisi-komisi kan selalu ada rapat dengar pendapat, misalnya. Boleh dicek, di KUHAP itu sampai sekarang belum selesai-selesai karena memang masih terus menerima aspirasi dari publik, maupun juga termasuk adik-adik dari mahasiswa,” ucap Dasco.

Diberitakan sebelumnya, ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi demonstrasi di luar Kompleks Parlemen sejak Senin (25/8/2025) hingga Minggu (31/8/2025).

Baca juga: Dasco Sebut Pemerintah Bakal Temui Perwakilan Mahasiswa Besok

Aksi yang awalnya berlangsung damai berujung ricuh setelah aparat memukul mundur massa dengan menyemprotkan air dan menembakkan gas air mata.

Massa kemudian terpencar menjadi kelompok-kelompok kecil di sejumlah titik di Jakarta.

Selama unjuk rasa tersebut berlangsung, tidak ada satu pun pimpinan maupun anggota DPR yang menemui demonstran.

Pertemuan baru digelar pada Selasa (2/9/2025), ketika pimpinan DPR menerima perwakilan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan dan sejumlah organisasi mahasiswa lain di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara.

Pantauan Kompas.com, dalam forum itu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi hadir mengenakan almamater masing-masing.

Baca juga: Mahasiswa Minta Pimpinan DPR Telepon Kapolri agar Bebaskan Pedemo yang Ditangkap

Satu mikrofon diletakkan di tengah ruangan untuk memfasilitasi penyampaian aspirasi secara bergiliran.

Secara terpisah, tiga anggota DPR RI, yakni Andre Rosiade (Gerindra), Daniel Johan (PKB), dan Kawendra Lukistian (Gerindra), juga menerima perwakilan massa aksi dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Ruang Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Rabu (3/9/2025).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau