Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemlu Perkirakan 2.000 WNI Masih Ada di Kamp Suriah, 600 di Antaranya "Foreign Fighter"

Kompas.com - 02/11/2025, 15:17 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memperkirakan sekitar 2.000 warga negara Indonesia (WNI) masih berada di kamp pengungsian di Suriah.

Dari jumlah tersebut, sekitar 600 orang diduga merupakan foreign fighter atau pejuang asing yang pernah bergabung dengan kelompok pemberontak di negara tersebut.

“Jumlahnya sendiri itu masih tidak terlalu fix ya. Karena angka-angka yang di dalam satu camp yang jumlahnya lebih dari 50.000. Kira-kira ada yang orang Indonesianya diperkirakan ada sekitar 2.000-an,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta dikutip dari siniar Gaspol Kompas.com, Minggu (2/11/2025).

“Tapi yang misalnya yang disebut sebagai foreign fighter itu. Ini masih jumlahnya ya antara 500 ke 600 ya, atau 600 lebih sekian,” sambungnya.

Baca juga: Pemerintah Kaji Lagi Pemulangan WNI di Kamp Suriah, Pertimbangkan Asas Kehati-hatian

Anis mengatakan, pemerintah saat ini tengah melakukan kajian menyeluruh terkait kemungkinan pemulangan atau repatriasi WNI yang terjebak di kamp tersebut.

Sebab, kebijakan pemulangan WNI dari Suriah sebelumnya pernah dihentikan pada masa pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

“Kalau akan ada pemulangan, nanti proses sosialisasinya ke masyarakat bagaimana, kontrolnya bagaimana, itu masih dalam kajian. Karena ini melibatkan banyak kementerian juga, tapi yang main course-nya teman-teman di BNPT,” kata Anis.

Dia menekankan bahwa pemerintah tidak ingin mengabaikan aspek kemanusiaan dalam menangani para WNI yang kini masih bertahan ataupun terjebak di Suriah.

Namun di sisi lain, lanjut Anis, pemerintah juga tetap harus mempertimbangkan risiko keamanan dan dampaknya terhadap masyarakat.

Baca juga: Wamenlu: Era Prabowo, Indonesia Hadir di Semua Isu Penting Kemanusiaan

“Dalam perspektif kemanusiaan, kita tidak ingin mereka kehilangan hak-haknya sebagai warga negara. Tapi histori panjang ini juga akan punya implikasi. Jadi pertimbangannya lebih kepada asas kehati-hatian,” kata Anis.

Oleh karena itu, langkah repatriasi akan dipertimbangkan dengan prinsip kehati-hatian dan melibatkan lintas kementerian/lembaga negara.

“Ini melibatkan banyak sekali kementerian, tapi yang main course-nya teman-teman di BNPT. Jadi terutama di situ ya,” pungkas Anis.

Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan, kondisi ratusan WNI yang masih berada di kamp pengungsian di Suriah tidak layak secara kemanusiaan.

“Sejak pergantian leadership di sana, upaya untuk pemulangan di-hold. Kondisi mereka kurang layak secara kemanusiaan,” ujar Kasubdit Kerja Sama Regional BNPT, Yaenurendra Hasmoro Aryo Putro, dalam kegiatan pemutaran film Road to Resilience dan bedah buku Anak Negeri di Pusaran Konflik Suriah, Sabtu (15/3/2025).

Baca juga: Aktif di Forum Internasional, Prabowo Disebut Sedang Cicil “Utang Sejarah” Kemerdekaan Palestina

Menurut Yaenurendra, pemerintah Indonesia memiliki kewajiban melindungi warganya di luar negeri, termasuk yang berada di wilayah konflik.

Halaman:


Terkini Lainnya
Munas Tetapkan Muchdi PR Ketua Umum Partai Berkarya Periode 2025-2030
Munas Tetapkan Muchdi PR Ketua Umum Partai Berkarya Periode 2025-2030
Nasional
Gibran: Kita Ingin Cetak Santri Ahli Blockchain, AI, Robotik dan Biotek
Gibran: Kita Ingin Cetak Santri Ahli Blockchain, AI, Robotik dan Biotek
Nasional
Bahlil Targetkan Perolehan Kursi Golkar Naik Saat Pemilu 2029
Bahlil Targetkan Perolehan Kursi Golkar Naik Saat Pemilu 2029
Nasional
Resentralisasi Melemahkan Otonomi Daerah
Resentralisasi Melemahkan Otonomi Daerah
Nasional
Wapres Minta GP Ansor Kawal Pembangunan Nasional
Wapres Minta GP Ansor Kawal Pembangunan Nasional
Nasional
Projo di antara Kultus dan Kekuasaan
Projo di antara Kultus dan Kekuasaan
Nasional
Setelah Kasus Rahayu, Sidang Etik Sahroni dkk Jadi Pertaruhan DPR
Setelah Kasus Rahayu, Sidang Etik Sahroni dkk Jadi Pertaruhan DPR
Nasional
Kader Projo Diyakini Banyak yang Mengekor Budi Arie Gabung Gerindra
Kader Projo Diyakini Banyak yang Mengekor Budi Arie Gabung Gerindra
Nasional
Ganti Muka Jokowi di Logo Projo, Budi Arie Sayembarakan ke Masyarakat
Ganti Muka Jokowi di Logo Projo, Budi Arie Sayembarakan ke Masyarakat
Nasional
Perindo Minta Kader Bekerja untuk Rakyat Tanpa Tunggu Dapat Jabatan Politik
Perindo Minta Kader Bekerja untuk Rakyat Tanpa Tunggu Dapat Jabatan Politik
Nasional
Perindo Susun Usulan Perubahan Parliamentary Threshold, Singgung Peluang Dapat 1 Kursi DPR
Perindo Susun Usulan Perubahan Parliamentary Threshold, Singgung Peluang Dapat 1 Kursi DPR
Nasional
Syukuran HUT Ke-11, Perindo Bakal Undang Prabowo-Gibran dan Seluruh Pimpinan Parpol
Syukuran HUT Ke-11, Perindo Bakal Undang Prabowo-Gibran dan Seluruh Pimpinan Parpol
Nasional
Perindo Gelar Rakernas di Ancol, Konsolidasi Internal dan Sikap Politik ke Pemerintah
Perindo Gelar Rakernas di Ancol, Konsolidasi Internal dan Sikap Politik ke Pemerintah
Nasional
PKS Hormati Putusan MK yang Wajibkan 30 Persen Perempuan di AKD DPR
PKS Hormati Putusan MK yang Wajibkan 30 Persen Perempuan di AKD DPR
Nasional
Presiden PKS: Prabowo Perhatikan Palestina, Kirim Pasukan Perdamaian hingga Beasiswa Mahasiswa
Presiden PKS: Prabowo Perhatikan Palestina, Kirim Pasukan Perdamaian hingga Beasiswa Mahasiswa
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau