Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, merinci bahwa dari sembilan sekolah tersebut, tiga di antaranya adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan enam lainnya adalah Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sekolah rakyat ini resmi beroperasi mulai tahun ajaran baru 2025.
"Hari ini kita lakukan launching kegiatannya. Asrama kita cek, pemeriksaan kesehatan awal kita lakukan, orangtua yang sekolah rakyat juga kita lakukan (pemeriksaan)," kata Luthfi di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Senin (14/7/2025).
Luthfi menjelaskan bahwa sekolah rakyat ini ditujukan bagi siswa dari masyarakat miskin ekstrem yang tergolong dalam kategori P1 dan P2.
"Dan ini selaras dengan kebijakan provinsi yang kita selaraskan dengan kebijakan Bapak Presiden untuk mengikis kemiskinan ekstrem dari segi pendidikan," ungkapnya.
"Semuanya kalau bisa seluruh kabupaten/kota full. Karena yang kita siapkan infrastrukturnya. Jadi kita tidak bisa berdiri sendiri, kita lakukan kerja sama dengan Kemensos, Kementerian PU, dan kita mencari rombelnya," tambahnya.
Sebagai informasi, Luthfi meluncurkan sekolah rakyat menengah atas (SMA) yang ke-17 di Solo.
Sekolah ini berlokasi di Jalan Tentara Pelajar, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, dan menggunakan bangunan gedung Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso untuk kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran 2025/2026.
Sekolah rakyat ini mengusung konsep boarding school atau sekolah berasrama, dengan total 200 siswa yang terdaftar.
Mereka akan mendapatkan fasilitas pendukung belajar secara gratis, termasuk laptop dan makan harian.
https://regional.kompas.com/read/2025/07/14/140544678/ingin-seluruh-daerah-di-jateng-punya-sekolah-rakyat-ahmad-luthfi-kita-cari