Salin Artikel

Hadiri Pelantikan Pengurus IDI, Bupati Nunukan Singgung Dokter Masih Menumpuk di Jawa

Pelantikan tersebut dipimpin oleh Ketua Majelis Kehormatan Etika Kedokteran IDI Wilayah Kalimantan Utara, Budi Azis di Ruang Serbaguna, Lantai 5, Kantor Bupati Nunukan.

Acara ini mengusung tema “Mengokohkan Peran Dokter di Perbatasan Demi Terwujudnya Asta Cita”.

Setelah mengucapkan selamat kepada para pengurus IDI Kabupaten Nunukan yang baru dilantik, Irwan Sabri menyampaikan tiga persoalan mendasar yang dihadapi oleh dokter di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Yakni, jumlah dokter yang masih kurang, distribusi dokter yang tidak merata, dan kurangnya dokter spesialis.

Ia menyinggung soal dokter yang sebagian besarnya berada di Pulau Jawa. 

“Data menunjukkan sebagian besar dokter terkonsentrasi di Pulau Jawa dan kota besar. Akibatnya, daerah di luar Jawa dan perdesaan, apalagi daerah di pedalaman dan perbatasan, sangat kekurangan dokter,” ujarnya.

Irwan berharap pengurus IDI dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, baik di puskesmas maupun di rumah sakit.

“Jika pelayanan kesehatan kita semakin baik, saya yakin tidak ada lagi pasien yang memilih berobat di luar daerah, apalagi di luar negeri,” tegasnya.

“Sebagai perwakilan IDI Wilayah, kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan IDI Cabang Nunukan, baik dalam penguatan SDM maupun peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah perbatasan,” katanya.

Budy juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan, khususnya kepada Bupati Nunukan dan Dinas Kesehatan, atas dukungan terhadap pelayanan dan kesejahteraan para dokter.

“Berkat kerja sama ini, fasilitas kesehatan di Nunukan semakin maju, dan para dokter dapat lebih betah mengabdi bagi masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua IDI Kabupaten Nunukan, Sholeh Rauf, menyampaikan bahwa IDI Nunukan telah berdiri sejak 2008 dan kini berusia 16 tahun.

“Kami berharap Pemda memberikan apresiasi kepada dokter senior yang telah mengabdi lebih dari 20 tahun. Kami juga menganggap perlunya pemberian insentif kepada para dokter muda agar bisa bertahan di wilayah perbatasan,” ujarnya.

Sholeh menguraikan bahwa IDI Nunukan memiliki 110 anggota, yang terdiri dari 24 dokter spesialis dan sisanya adalah dokter umum.

Sebanyak 80 persen dokter umum bekerja di instansi pemerintah, sementara sisanya tersebar di sektor swasta, TNI, Polri, dan Pelabuhan.

https://regional.kompas.com/read/2025/08/24/184308378/hadiri-pelantikan-pengurus-idi-bupati-nunukan-singgung-dokter-masih

Bagikan artikel ini melalui
Oke