Salin Artikel

Aksi Wakil Bupati Nunukan Mendinginkan Tensi Demo: Masuk Barisan Mahasiswa, Bagikan Air Minum

NUNUKAN, KOMPAS.com - Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Nunukan, Senin (1/9/2025).

Di tengah kepulan asap ban terbakar dan tensi demonstrasi yang meninggi, Hermanus terlihat membawa kemasan air mineral lalu membagikannya kepada massa aksi.

Awalnya, aksi tersebut mendapat cibiran dari mahasiswa yang menganggapnya sekadar pencitraan.

"Minum dulu airnya, mana tahu diracun. Bagikan ke anggota DPRD dulu, ini kan dibeli dari uang rakyat, mereka kan suka makan uang rakyat," teriak salah satu orator demo, Agung.

Namun, tanpa emosi, Hermanus langsung meminum air yang dibawanya untuk meyakinkan peserta aksi.

Ia menegaskan, menyampaikan suara rakyat saat demo juga membutuhkan stamina bugar dan kepala dingin.

Aksi Hermanus kemudian diikuti para polisi wanita (Polwan) yang turut membawa kotak-kotak kardus berisi air mineral untuk dibagikan.

Demo Kondusif dan Terkoordinasi

Unjuk rasa yang digelar Aliansi Peduli Demokrasi berlangsung kondusif. Seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat yang terlibat telah mendata anggotanya untuk mengantisipasi penyusup.

Aliansi ini mengusung sejumlah tuntutan nasional, di antaranya penolakan realisasi tunjangan tambahan anggota DPR, desakan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset, revisi UU Pemilu, serta evaluasi menyeluruh terhadap kinerja DPR.

Anggota DPRD Nunukan, Gat Khaleb, mengapresiasi aksi mahasiswa yang terkoordinasi dengan baik.

Ia bahkan meminta izin mengambil alih komando dan mengajak seluruh pendemo menyanyikan lagu Padamu Negeri serta mengheningkan cipta untuk almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob saat demo di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

"Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia. Terima kasih atas suara rakyat yang disampaikan. Ini selamanya menjadi kritik bagi kinerja DPRD Nunukan. Kita juga pastikan aspirasi ini sampai ke pusat," kata Gat.

Tuntutan Pendemo

Aliansi Peduli Demokrasi mengajukan sejumlah tuntutan besar, antara lain:

  • Usut tuntas kematian Affan Kurniawan.
  • Sahkan RUU Perampasan Aset.
  • Pecat kader partai politik yang provokatif.
  • Reshuffle Kabinet Merah Putih.
  • Selain itu, mereka juga menyuarakan isu lokal di Nunukan, seperti:
  • Pemerataan fasilitas, tenaga, dan infrastruktur pendidikan di wilayah pelosok terisolir (Krayan, Kabudaya, Sebatik, dan Nunukan).
  • Kenaikan upah buruh Kabupaten Nunukan.
  • Transparansi tata kelola perumahan DPRD.
  • Transparansi retribusi token listrik ke PJU.
  • Kesejahteraan tenaga medis.
  • Perbaikan layanan kesehatan.
  • Pembenahan layanan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nunukan.
  • Kejelasan Pajak Bumi Bangunan (PBB).
  • Tindak lanjut kasus empat oknum Polres terlibat peredaran sabu-sabu.
  • Percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di Krayan dan Kabudaya.
  • Kejelasan praktik penyebrangan ilegal haji di Nunukan.
  • Pembuatan Perda terkait rumput laut.

https://regional.kompas.com/read/2025/09/02/084403378/aksi-wakil-bupati-nunukan-mendinginkan-tensi-demo-masuk-barisan-mahasiswa

Bagikan artikel ini melalui
Oke